PR TASIKMALAYA – Kasus baku tembak antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI), membuat enam orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Terkait kasus tersebut, mulai bersebaran unggahan-unggahan yang memprovokasi, serta konten hoaks di media sosial.
Menanggapi hal itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengimbau masyarakat di wilayah Jateng untuk tetap tenang.
Baca Juga: Pulihkan Mental Korban Insiden Teroris Sigi, KPPPA Dorong Anak dan Perempuan untuk Bangkit
Kapolda juga meminta masyarakay tidak terprovokasi terkait kasus meninggalnya enam anggota Front Pembela Islam tersebut.
"Kami memantau banyaknya broadcast menyesatkan di berbagai platform media membuat masyarakat menjadi resah," kata Luthfi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat, 11 Desember 2020 dari Antara.
Kapolda Luthfi meminta masyarakat tenang dan percaya kepada Polri dan TNI untuk menangani aksi premanisme tersebut.
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Jumat 11 Desember 2020
"Peristiwa meninggalnya enam anggota FPI di Jakarta harus disikapi dengan bijaksana agar tidak berdampak di daerah lain yang tidak ada korelasinya," ujar Luthfi.
Kapolda Luthfi juga meminta ormas FPI di wilayah Jateng untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum serta menaati aturan hukum yang berlaku.