Sebut Jokowi Punya Banyak 'Prestasi' di Papua, Said Didu: Kenapa Mereka Sampai Nyatakan Merdeka?

- 6 Desember 2020, 11:32 WIB
Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu
Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu /Twiter.com/@msaid_didu/Twitter.com/@msaid_didu

PR TASIKMALAYA - Polemik Papua Barat yang mendeklarasikan kemerdekaannya demi bentuk pemerintahan baru kini masih memanas.

Banyak pihak yang keberatan dan bahkan geram dengan sikap dari Papa Barat yang dinilai memberontak.

Tak sampai di situ, banyak tokoh yang juga menyayangkan sikap Papua Barat  yang dipimpin oleh Benny Wend tersebut.

Baca Juga: Simak! 7 Cara Jaga Kesehatan saat Hadapi Perubahan Cuaca di Musim Libur akhir Tahun

Ikut memberikan komentar, eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu membuat sebuah cuitan pada 3 Desember 2020 lalu.

Ia mempertanyakan alasan Papua yang mencoba untuk mendeklarasikan kemerdekaannya.

Pasalnya ia menyebut bahwa Presiden Joko Widodo punya sederet 'prestasi' di Papua yang seharusnya bisa memikat rakyanya.

"Kenapa Papua trs bergolak dan bahkan sdh menyatakan Merdeka, pdhl banyak "prestasi" Bpk Presiden Jokowi di Papua," tulisnya di akun @msaid_Didu.

Baca Juga: Mensos Ditangkap KPK, dr Tirta: Bantuin Nguburin Jenazah, Enak aja Cuma Penjara

'Prestasi' yang ia sebutkan itu terkait Pilpres 2019 kemarin serta pembangunan infrastruktur di wiayah tersebut.

"1. saat pilpres dipiilih lbh 90 %; 2. presiden dg kunjungan terbanyak ke Papua; 3. (katanya) membangun infrastruktur; 4. membeli saham freeport oleh BUMN,' tambahnya.

Meski begitu, Menkopulhuman Mahfud MD seperti yang diberitakan sebelumnya,  menyatakan bahwa tak peru terlalu panik untuk menghadapi isu ini.

Pasalnya ia menyebut bahwa membuat sebuah negara tidak semudah yang diperkirakan.

Baca Juga: Mensos Ditangkap KPK, dr Tirta: Bantuin Nguburin Jenazah, Enak aja Cuma Penjara

Mahfud juga menyatakan bahwa Wilayah Papua itu terbilang final dan sah menjadi bagian NKRI melalui referendum 1969 yang disahkan Majelis Umum PBB. Menurutnya, PBB tidak mungkin membuat keputusan dua kali untuk hal yang sama.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah