Ferdinand Dilaporkan Putri JK, Refly Harun : Anak Kecil pun Tahu, Kumis JK Mirip Charli Chaplin!

- 4 Desember 2020, 14:33 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. // Youtube Refly Harun

PR TASIKMALAYA - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dilaporkan oleh putri Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla.

Laporan anak mantan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut, diduga soal cuitan yang mengandung nyinyiran.

Ferdinand Hutahaean sempat menyuitkan sosok ‘Chaplin' yang membawa uang ke Arab Saudi untuk membereskan semua masalah.

 Baca Juga: Hindari Penurunan Disfungsi Ereksi, Berikut Pola Makan Sehat untuk Pria

"Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal," tulis Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitter pribadinya.

“Tampaknya presiden akan sangat disibuk oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan," sambungnya.

Namun, Ferdinand Hutahaean pun sempat mengkonfirmasi jika sosok 'Chaplin' yang ia maksud bukanlah Jusuf Kalla.

 Baca Juga: Dijuluki Penipu Hollywood, Pria Asal Indonesia Berhasil Ditangkap Kepolisian Inggris

Menanggapi hal itu ahli hukum, Refly Harun menuturkan ungkapan Ferdinand Hutahaean dengan tokoh parodi ‘Chaplin’ pun anak kecil akan mengetahui dasarnya ditujukan kepada siapa.

"Kalau kita baca cuitan itu anak kecil pun tahu yang disasar kan tiga pihak," ucap Refly Harun dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari video kanal Youtube Refly Harun yang diunggah pada 2 Desember 2020.

Dan meskipun Ferdinand Hutahaen berdalih bahwa itu bukan Jusuf Kalla namun semua orang paham yang dia tunjuk merupakan Jusuf Kalla.

 Baca Juga: Vaksin Covid-19 BionNTech-Pfizer Ditinjau WHO, Masyarakat Diminta Tak Ragu Divaksin

"Ada kumis. Kita tahu kan kumis Jusuf Kalla mirip-mirip Charli Chaplin pelawak legendaris yang membuat film tanpa suara tapi gerakannya sangat lucu," ucap Refly Harun.

Selain itu, Refly pun menganggap bahwa cuitan Ferdinand mengarah jelas kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dan Refly memandang jika tujuan Ferdinand merupakan analisa politik yang akan terjadi di tahun 2022 dan tahun 2024 maka alangkah baiknya menyebutkan nama aslinya saja dengan faktor sumber yang jelas.

 Baca Juga: PBB Kritik Negara-Negara yang Menyangkal Fakta Pandemi Covid-19 dan Mengabaikan Pedoman WHO

"Tidak perlu menggunakan kata bus edan kalau menurut saya tinggal dibilang saja itu Anies Baswedan, 2022-2024, karena kalau mereka yang mengamati politik ya tidak usah canggih-canggih amat sudah paham kan konstelasi politik," tuturnya.***

 

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x