Berani Tangkap Kader Gerindra, KPK Tegaskan Tetap Cari Harun Masiku

- 27 November 2020, 11:25 WIB
KPK tahan Sespri dan Staf Khusus Edhy Prabowo Kamis 26 November 2020 (foto-Antara)
KPK tahan Sespri dan Staf Khusus Edhy Prabowo Kamis 26 November 2020 (foto-Antara) /

PR TASIKMALAYA - Indonesia dihebohkan dengan penangkapan Edhy Prabowo yang kini telah resmi tidak menjabat lagi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Edhy Prabowo yang merupakan kader Partai Gerindra, bahkan memiliki kedekatan emosional dengan Prabowo Subianto menjadi menteri pertama di era kabinet Jokowi-Ma’ruf yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

“Ini pelajaran sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo, bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat,” pungkas Arief Poyuono selaku mantan Waketum Partai Gerindra.

Baca Juga: PBNU KH Miftachul Achyar jadi Ketua Umum MUI, Ferdinand Hutahaean: Saya Bahagia

“Justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo, menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan KPK,” ujarnya.

Penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan dugaan kasus izin ekspor benih lobster, yang mana di pemerintahan sebelumnya Susi Pudjiastuti melarang keras izin ekspor benih lobster.

Susi menilai, ekspor benih lobster jelas-jelas merugikan nelayan. Hal tersebut Susi ungkapkan dalam cuitannya yang ditulis 24 November lalu.

“Harga tak menentu, bisnis illegal benur lobster di Pesisir Barat Lampung rugikan nelayan,” tulis Susi dalam akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkan HRS Diberi Pesawat Bergambarkan Dirinya dan Logo FPI dari Raja Salman?

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x