Dampak Covid-19 di Bali, Pos Kamling Jadi Tempat Siswa untuk Belajar Tatap Muka Selama PJJ

19 November 2020, 11:30 WIB
Enam murid belajar tatap muka di salah satu pos kamling di Dusun Pendem, Banjar Sumber, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Rabu 18 November 2020. //ANTARA//Ayu Khania Pranisitha

PR TASIKMALAYA – Pos Kamling di Banjar Sumber, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali jadi salah satu tempat sekelompok murid SD Negeri 1 Cempaga untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.

Ada enam siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di pos kamling tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Kamis 19 November 2020 dari Antara, Wali kelas 5 SDN 1 Cempaga I Nyoman Sujaya mengatakan bahwa KBM seperti itu sudah berlangsung selama empat bulan.

Baca Juga: Simak! Berikut ini Perbedaan Perjanjian Kerja PKWT dengan PKWTT

"Untuk belajar tatap muka di luar sekolah ini sudah berlangsung empat bulan.  Berawal dari surat keterangan yang diminta di Kantor Kepala Desa menyatakan bahwa di wilayah Desa Cempaga adalah tidak terkena Covid-19, dan zonanya hijau,” kata Sujaya.

Sujaya mengatakan bahwa ini alternatif bagi siswa yang tidak bisa belajar daring.

“Kami selaku guru kelas 5 bisa mendatangi siswa yang tidak bisa dilakukan secara daring," kata Sujaya

Pembelajaran secara tatap muka atau mendatangi langsung ke rumah siswa ini sudah dilakukan sejak bulan September 2020. Dengan jumlah yang juga dibatasi sesuai dengan anjuran protokol kesehatan Covid-19, yaitu maksimal enam orang.

Baca Juga: Menilai Pemerintah Tak Mau Bersahabat dengan Habib Rizieq, Sekjen HRS: Beliau Bukan Musuh Negara

"Sebenarnya saya melakukan terhadap seluruh siswa tapi kebetulan di Dusun Pendem ini ada enam orang yang ikut. Kemarin saya juga mengajar di dusun lainnya. Jadi ada 9 kelompok dari hari Senin sampai Sabtu, khusus kelas 5 SD saja," kata Sujaya.

Ia menambahkan tidak sedikit ada siswa yang juga mendatangi rumahnya karena tidak bisa bergabung dalam kelompok dan tidak memiliki handphone.

Selain itu, pembelajaran tatap muka dilakukan karena beberapa siswa ada yang tidak bisa memperoleh sinyal.

Meskipun ada siswa yang telah memperoleh bantuan kuota dari Kemendikbud, tetap kesulitan dalam mencari sinyal.

Baca Juga: Fitur 'Pesan Hilang Otomatis' dari WhatsApp Sudah Bisa Digunakan di Seluruh Dunia

Beberapa siswa ada yang mencari sinyal di Kantor Desa, aula sekolah atau menumpang di rumah temannya.

"Jarak rumah siswanya ini jauh-jauh apalagi buat ke sekolah lumayan juga. Makanya saya datangi walaupun jauh, karena dalam situasi Covid-19 dan persiapan ulangan umum semester 1 ini. Tujuannya juga biar tahu, apa sih kendala murid dan apa masalah mereka dalam pembelajaran," kata Sujaya.

Untuk waktu pembelajaran dimulai dari pukul 09.00 WITA sampai dengan 11.00 WITA dan para siswa diperbolehkan membawa makanan dan minuman untuk disantap saat jam istirahat.

Selama pembelajaran daring juga menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan kemudian menggunakan hand sanitizer dan pengukur suhu badan.

Baca Juga: HRS Disebut Ingin Berdialog dengan Pemerintah Sejak 2017, Haikal: Tak Ada Rekonsiliasi dari Istana

Jika ada siswa dengan suhu badan lebih dari 37 derajat diminta untuk kembali ke rumahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler