Bangun Kesehatan Nasional, Tenaga Kesehatan Perlu Bantuan Lebih

26 Oktober 2020, 15:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. /Setkab

PR TASIKMALAYA - Tugas dokter dan tenaga kesehatan dalam memelihara kesehatan nasional, terlebih di masa pandemi seperti sekarang, sangatlah penting.

Mereka adalah harapan kita untuk berjuang di barisan terdepan penindakan Covid-19.

Dilansir oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari website resmi Kemenko PMK, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan, dalam siasat bertempur, kalangan dokter dan tenaga kesehatan adalah 'queen of the battle' yang berperang di barisan paling depan dengan taruhan nyawa. 

Baca Juga: Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, ASN DKI Diminta Tetap di Rumah

Untuk itu, ia berpendapat bahwa dokter dan tenaga kesehatan harus tetap mendapat dukungan dalam segala keperluannya supaya selamat saat melaksanakan tugas.

Hal tersebut diungkapkan Muhadjir ketika membuka kegiatan daring ‘Grande Indonesian Medical Virtual Choir/Music Jamming' untuk memperingati Hari Dokter Indonesia ke-70, pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

"Ini merupakan tugas yang tidak ringan, bahkan ada beberapa yang harus terinfeksi serta sebagian lagi sampai meninggal dunia. Semua support harus diberikan kepada dokter pertama-tama, bukan kepada yang lain.

Baca Juga: Firli Bahuri dan Karyoto Dilaporkan, ICW: Pelanggaran Kode Etik

"Sebagaimana dalam perang, yang berada di garis depan harus mendapatkan support penuh dari mereka yang di belakang garis depan," kata Menko PMK.

Menurut Muhadjir, rintangan terbesar saat membangun kesehatan bangsa di samping pandemi virus corona ialah penyaluran dokter dan tenaga kesehatan yang belum seimbang.

Muhadjir berujar bahwa jumlah dokter dan tenaga kesehatan di sebagian daerah, terutama di Daerah Terpencil, Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) masih sangat sedikit. Jumlah DTPK yang ada berdasarkan Perpres No. 63 tahun 2020 sebanyak 62 Kabupaten. 

Baca Juga: Charly dan Ruben Onsu Dilaporkan ke Polisi soal Lagu Betrand Peto

Kini pemerintah sudah menjalankan program Nusantara Sehat yang berlandaskan tim serta individu untuk merampungkan perkara pemerataan dan pembangunan kesehatan bangsa.

Muhadjir beranggapan keikutsertaan dokter dan tenaga kesehatan untuk bersedia ditugaskan di daerah DTPK merupakan sebuah kewajiban.

"Tentu saja ini tidak akan bisa seperti yang kita harapkan tanpa adanya kesediaan, keikhlasan dari para dokter untuk menyediakan diri, untuk berpartisipasi, untuk ikut menanggung beban dari yang menjadi tanggung jawab pemerintah ini," terang Muhadjir.

Baca Juga: Nol Kasus Baru Covid-19 di Australia, Melbourne Berencana Longgarkan Lockdown

Fungsi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi yang mamayungi dokter seluruh Indonesia, telah memberikan banyak manfaat dalam membantu program penyaluran dokter tersebut.

Di samping itu, ancangan pentahelix yang menyertakan banyak pihak pun harus bekerja sama agar pembangunan kesehatan bangsa bisa berhasil.  

"Pemerintah menyiapkan regulasi dan pelaksanaan di lapangan, pengusaha ikut membantu penyediaan sarana dan fasilitas, universitas dan organisasi profesi membantu menjadi pemikir.

Baca Juga: 9 Pengedar Narkotika di Sukabumi Berhasil Dibekuk, Kapolres: Mereka Pemain Baru

"Para tokoh masyarakat dan tokoh agama ikut dalam meningkatan disiplin dan pemahaman pada masyarakat agar program pemerintah untuk membangun kesehatan nasional bisa terlaksana dengan baik," tutup Muhadjir.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenko PMK

Tags

Terkini

Terpopuler