Indonesia Apresiasi Jepang, ini 4 Kesepakatan dalam Pertemuan Suga dan Jokowi

21 Oktober 2020, 08:42 WIB
PM Jepang Yoshihide Suga bersama Presiden RI Joko Widodo dalam Bilateral Indonesia-Jepang di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 20 Oktober 2020 sore. /Setpres

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 20 Oktober 2020.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas sejumlah kerja sama strategis yang dilakukan oleh kedua negara, salah satunya adalah penanggulangan pandemi Covid-19.

Pertemuan itu juga merupakan rangkaian kunjungan pertama PM Suga setelah dilantik sebagai Perdana Menteri bulan September lalu.

Baca Juga: AS Desak Brasil Awasi Peran Tiongkok dalam Perekonomian

Hal itu juga menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara bagi Jepang.

“Ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia,” ujar Jokowi.

Lawatan yang juga dilakukan di tengah ketidakpastian kondisi dunia sekarang ini, lanjutnya, menunjukkan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dan saling mendukung.

Baca Juga: Indonesia Terima Pinjaman Bantuan Rp 6,9 Triliun dari Jepang

“Di tengah dunia yang  diwarnai ketidakpastian, kunjungan ini menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan, dalam pertemuan bilateral kedua negara dibahas sejumlah potensi kerja sama.

Pertama, kerja sama pengelolaan pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Palestina Kecam Kunjungan Diplomatik Uni Emirat Arab ke Israel

Sejak awal, Jepang adalah mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi, termasuk saat evakuasi 69 Warga Negara Indonesia ABK (Anak Buah Kapal) Kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.

“Ia juga menyambut baik telah di tandatanganinya Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.

"Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund.

Baca Juga: Hadapi Hidrometeorologi, BNPB Imbau Masyarakat Terapkan Mitigasi Bencana

"Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa  yang akan datang, termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases,” paparnya.

Kedua, pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk perjalanan bisnis yang penting.

“Saya dan Perdana Menteri Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement bagi bisnis esensial,” ujarnya.

Baca Juga: Ditolak Mendarat di Indonesia, ini Kemampuan Canggih Pesawat P-8 Poseidon Milik AS

Ia mengatakan, kesepakatannya menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan,

Ketiga, upaya memperkuat kerja sama di bidang ekonomi. Disampaikan Presiden, Jepang adalah salah satu mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.

“Saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota,” ucapnya.

Baca Juga: Kementerian Agama Siap Dukung UMKM Sediakan Produk Halal

Dalam pertemuan, Jokowi juga meminta perhatian Jepang terkait adanya kendala izin impor untuk produk pertanian,  kehutanan, dan perikanan dari Indonesia.

“Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” imbuhnya.

Keempat, kemitraan Indonesia-Jepang dalam memperkuat kerja sama multilateral.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon: Beban Rakyat dan Negara Kian Berat

Disampaikan Presiden, Indonesia menekankan pentingnya spirit kerja sama untuk terus diperkuat terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia.

“Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga terus dimajukan dalam rangka kerja sama Indo-Pasifik sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

"Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil,” pungkas Presiden Joko Widodo.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler