Palestina Kecam Kunjungan Diplomatik Uni Emirat Arab ke Israel

- 21 Oktober 2020, 07:11 WIB
Bendera Palestina-Israel.*
Bendera Palestina-Israel.* /Pixabay/.*/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Delegasi sejumlah pejabat tinggi Uni Emirat Arab (UEA) melakukan kunjungan perdana ke Israel pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Kunjungan diplomatik tersebut berdasarkan kesepakatan baru dua negara ini mendapat kecaman keras dari Palestina.

“Itu memalukan. Perjanjian bilateral diumumkan hari ini dan delegasi datang dan pergi,” kata Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Wasel Abu Youssef.

Baca Juga: Penggerak Demo Anarkis Diduga Pelajar, Polisi: Ancaman Maksimal 10 Tahun

Ia mengatakan, hal tersebut hanya merupakan penawaran kekuatan dan penambahan luas permukiman Yahudi yang dilakukan Israel di Tanah Palestina.

“Itu hanya untuk meningkatkan agresi dan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Selain itu, untuk meningkatkan sikap keras dan arogansinya (Israel)," lanjut Youssef.

Kedua negara sudah menyepakati perjanjian dagang sejak mengumumkan normalisasi hubungan pada Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: Siapkan Naskah Khutbah Salat Jumat, Kemenag: Perlu Materi yang Relevan dengan Perkembangan Zaman

Kunjungan pertama para pejabat UEA ini hanya berlangsung lima jam. Kedua delegasi hanya berada di kompleks bandara Ben Gurion - terletak di tenggara Tel Aviv.

Sebab, saat ini Israel menerapkan karantina wilayah demi menekan wabah virus corona.

Lawatan UEA ini juga memiliki agenda penandatanganan sejumlah perjanjian. Promosi bisnis soal penerbangan komersial menjadi pembahasan mereka, UEA-Israel.

Baca Juga: Sebut Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi Dipenuhi Cobaan, Komisi IX DPR: Ujian Buat Semua Anak Bangsa

Bahkan, telah disepakati pula bahwa warga Israel dan UEA akan dapat saling berkunjung tanpa menggunakan visa.

Juru Bicara Hamas Hazem Qassem juga telah merespons kunjungan bilateral kontroversial abad ini.

“Lawatan UEA ini hanya akan mendorong Israel meneruskan aneksasi gradual pada tanah tanah Palestina di Tepi Barat,” kata Qassem.

Baca Juga: Menurut Survey, Remaja di India Cenderung Tidak Nyaman Curhat Dengan Orang Tua

Pada September 2020, UEA dan Bahrain menjadi dua negara Arab pertama dalam 25 tahun terakhir resmi membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Langkah negara negara Arab terhadap Israel ini terjadi dan telah menjadi sorotan berbagai pihak di dunia.

Banyak pihak memperkirakan, kesepakatan atas mediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini karena sangat mengkhawatirkan tindakan negara kuat di Timur Tengah, yakni Iran.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x