Karimunjawa Mulai Dibuka, Perekonomian Warga Diharapkan Bisa Bangkit

18 Oktober 2020, 09:53 WIB
Obyek wisata Karimunjawa akan dibuka 16 Oktober tapi Ganjar Pranowo syaratkan ketat /semarangku/karimunjawa.co.id

PR TASIKMALAYA - Wisata Karimunjawa mulai dibuka terbatas dan bertahap pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Dalam pembukaan bertahap ini ada sekitar 100 orang wisatawan yang melancong ke pulau tropis tersebut.

Pelaku pariwisata Karimunjawa bersyukur dengan dibukanya akses terbatas ke pulau tersebut.

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Virus Corona Pintar, Berani Serang Ronaldo hingga Ibrahimovic

Ekonomi warga setempat mulai berdenyut, mulai dari pemilik kapal, pemilik penginapan, dan warung.

Seperti yang dialami oleh pemilik kapal wisata, Irvan menyebut, pandemi Covid-19 bepengaruh besar bagi usahanya. Praktis, dalam delapan bulan ia tak mengantar pelancong.

“Akhirnya ya jadi nelayan lagi, wong tidak ada wisata,” kata Irvan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Minggu, 18 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jateng.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Salurkan BST Rp 2 Juta untuk Korban PHK

Saat kondisi normal, ia mengaku bisa enam kali mengantar tamu. Tarif sewa kapalnya, sekitar Rp500 ribu pergi pulang. Dalam sekali antar, ia bisa membawa 10 orang wisatawan.

Namun, hal itu tak berlaku dalam kondisi pembatasan wisata seperti ini. Sekali berangkat, ia hanya bisa mengantar lima orang wisatawan.

Hal serupa diungkapkan pemilik penginapan “Azza”, Novi. Pada pembukaan terbatas wisata ia hanya menerima delapan orang tamu. Hal itu berbanding terbalik dengan sebelum pandemi.

Baca Juga: Akhir Pelarian Cai Changpan, Ditemukan Bunuh Diri di Hutan Tenjo

“Tapi alhamdulillah, sekarang sudah dibuka wisatanya. Kalau pas corona itu sama sekali tidak ada pengunjung,” paparnya.

Baik Irvan maupun Novi berharap, pariwisata di Karimunjawa tetap kondusif selama diterapkannya pembatasan pariwisata.

Mereka juga berusaha agar jangan sampai virus Corona menjangkiti warga sekitar.

Baca Juga: Menristek Sinergikan Bio Farma dan Industri Farmasi Swasta Dalam Pemenuhan Vaksin Covid-19

“Ya jaga kesehatan saja, terus ikuti protokol kesehatan dari pemerintah, cuci tangan pakai masker,” ucap Novi.

Sebagai tindak lanjut dari pembukaan terbatas destinasi di Karimunjawa, pemerintah melakukan tindakan antisipatif.

Di Pelabuhan penyeberangan Kartini Jepara, calon wisatawan diwajibkan melakukan tes cepat deteksi virus Corona (rapid test).

Baca Juga: Alami Masalah Kesehatan, Jeongyeon Tak akan Ikut Promosikan Album Kedua TWICE

Sesampainya di Desa Karimunjawa, sebagai gerbang masuk pulau itu, pemerintah desa setempat menyiagakan relawan. Tugasnya, melakukan skrining ulang.

Kepala Desa Karimunjawa Arif Rahman mengatakan, pembentukan relawan telah dilakukan sejak April lalu. Mereka terdiri dari anggota Karang Taruna setempat.

Hal itu dibenarkan oleh anggota relawan Covid-19 Desa Karimunjawa, Atik. Menurutnya, selain pendataan, relawan juga berperan untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya Covid-19.

Baca Juga: Kelebihan Pasokan Listrik, Komisi VI DPR Sebut PLN Berisiko Alami Kerugian

“Kalau ada wisatawan yang datang, kita cek ada suratnya (rapid test) tidak, kemudian menandatangani surat pernyataan,” kata Atik.

“Berapa hari di Karimunjawa, (agen) yang bawa siapa, kita akan mengkoordinasikan kalau terjadi masalah, termasuk (seumpamanya) ada kaitannya dengan penularan virus,” tambahnya.

Atik berharap, dibukanya wisata Karimunjawa tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 18 Oktober 2020: Hujan Ringan dari Siang hingga Malam

Untuk wisatawan, diharap bisa mematuhi peraturan dengan melakukan tes cepat dan menerapkan protokol kesehatan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler