PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dengan bangga bahwa Indonesia telah diterima sebagai anggota resmi ke-40 dalam organisasi internasional Financial Action Task Force (FATF).
Organisasi yang disebutkan Jokowi ini memiliki fokus utama dalam upaya pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisme di seluruh dunia.
Dalam pengumuman tersebut, Jokowi menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia di FATF merupakan sebuah prestasi besar. Hal ini akan membantu meningkatkan pandangan positif dari komunitas internasional terhadap sistem keuangan di Indonesia.
Dengan citra yang lebih baik, negara ini diharapkan akan lebih menarik bagi bisnis dan investasi dari luar negeri.
Baca Juga: Pemeriksaan Tersangka Kasus TPPU: Panji Gumilang Dipanggil Bareskrim Polri
Jokowi juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta pemangku kepentingan lain yang telah berkontribusi dalam mencapai keanggotaan ini.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta pemangku kepentingan kunci lainnya, atas kerja keras dan komitmennya sehingga hal ini bisa terwujud," ucapnya.
Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dan berbagai pihak untuk memerangi tindak pidana pencucian uang. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa masuknya Indonesia dalam FATF memiliki makna yang lebih mendalam.
Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa negara ini bebas dari pencucian uang dan tidak memberikan dukungan finansial untuk terorisme.
Baca Juga: Jeon So Min Tampil di Episode Terakhirnya, Anggota Running Man Ucapkan Selamat Tinggal
Dengan kata lain, Indonesia ingin menjadi contoh dalam tata kelola rezim anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme yang lebih baik.
Dalam konteks global, keanggotaan Indonesia di FATF adalah langkah penting dalam memperkuat kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan finansial yang dapat mengganggu perdamaian dan stabilitas di tingkat global.
Hal ini juga mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk melindungi integritas sistem keuangan negara dan mendukung upaya internasional dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan adil.***