PR TASIKMALAYA - Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintahan Fadjroel Rachman menyampaikan pandangannya terkait peran nfluencer.
Ia menyampaikan lewat pernyataan tertulis kalau influencer sebagai aktor digital memiliki peran penting dalam menyampaikan komunikasi kebijakan publik.
Influencer dianggap sebagai aktor utama dalam peran demokrasi di Indoesia.
Baca Juga: Bertabur Bintang Papan Atas, Berikut 12 Drama Korea Selatan yang Akan Tayang pada Bulan September
Atas pernyataannya itu, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo ikut buka suara.
Roy merasa tak setuju dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Fadjroel itu.
Tanggapanya itu ia tuangkan dalam cuitan di media sosial Twitter pada Selasa, 1 September 2020.
Baca Juga: Buat Tiongkok Makin 'Kebakaran', Taiwan dan Amerika Serikat Bekerja Sama untuk Bangun 'Perisai'
"Tweeps, Inilah kalau sudah Mulai Kehilangan Akal Sehat," ujar Roy Surya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Sebut Influencer Aktor Demokrasi, Fadjroel Buat Roy Geleng-Geleng.
Ia menilai bahwa influencer jangan dijadikan sebagai tokoh utama dalam tugas tersebut karena masih ada lembaga resmi yang punya wewenang lebih.
"Influencer itu seharusnya hanya Ibarat Bumbu (Suplemen) saja, digunakan bila perlu. Bukan dijadikan Makanan Pokok seperti sekarang ini, sehingga Lembaga2 PR Resmi jadi unFaedah," jelasnya.
Baca Juga: Merembet Kemana-mana, Kasus Jaksa Pinangki Buat Pengelola Apartemen Harus Ikut Diperiksa
Bahkan ia sampai menyindir terkait fungsi lembaga resmi yang dinilai sudah tak diprioritaskan dalam hal ini.
"Apa dibubarkan saja daripada hanya boros anggaran?" tegasnya.*** (Redaksi WE Online)