Pemerintah Siapkan Anggaran Rp7,8 Triliun untuk Salurkan Bansos Ramadhan

27 Maret 2023, 16:53 WIB
Ilustrasi - Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran triliunan rupiah untuk menyalurkan bansos ramadhan. /Pixabay/stevepb

PR TASIKMALAYA - Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan siap mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,8 triliun untuk disalurkan menjadi Bantuan Sosial (bansos) selama bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inflasi serta menekan angka kemiskinan.

Pembagian bansos tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Langkah ini diambil dalam startegi kebijakan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, inflasi Indonesia pada 2022 mampu terkendali pada level 5,5% (year on year). 

"Tujuan bansos pangan adalah untuk mengendalikan inflasi dan harga beberapa komoditas pangan di tingkat produsen,” ucap Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi pemerintah pusat Indonesia.go.id pada 27 Maret 2023.

Atas dasar hal tersebut, pemerintah sudah menyiapkan kapan bansos Ramadhan ini akan disalurkan. Nantinya, bantuan tersebut bakal disalurkan bulan Maret, April, dan Mei 2023. 

Baca Juga: Tes IQ: di Mana Saja Letak Perbedaan pada Gambar Ini? Jika Jenius dan Jeli Tunjukan dalam 25 Detik!

Dalam paket bansos itu akan ada sejumlah bahan pokok seperti beras, telur, dan ayam ras. Upaya penyaluran bansos pada Ramadhan dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.

Khususnya, masyarakat menengah bawah yang termasuk dalam peserta program keluarga harapan (PKH) dan penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) yang dikelola Kemensos.

“Caranya kami akan bagikan beras secara gratis kepada keluarga penerima manfaat yang ada dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), itu diperkirakan akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga untuk saat ini,” kata Dirjen Anggaran Kemenkeu.

Pembagian telur dan daging ayam secara gratis akan diberikan kepada keluarga dengan anak yang diindikasi mengalami stunting atau tengkes. 

Baca Juga: Tes IQ: Dapat Temukan 3 Perbedaan pada Kedua Gambar? Harus Jenius Hanya dalam Waktu 9 Detik Saja

Dari data yang dipegang pemerintah, diperkirakan pembagian bantuan tersebut disalurkan untuk 2,1 juta keluarga berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan instansi terkait tentang terjadinya kenaikan inflasi pada ramadhan dan idul fitri 1444. Hari besar agama di Indonesia menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi nasional.

Alasannya karena pada momen itu kenaikan fluktuasi harga dan kenaikan permintaan masyarakat. Apalagi, sejak awal tahun, tiga komoditas pangan seperti beras, minyak, dan cabai perlahan terus merangkak naik.

“Jadi mungkin ini yang perlu kita waspadai bersama,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.

Baca Juga: Penulis The Glory Tanggapi Perasaan Rumit dari Karakter Ha Do Young dan Moon Dong Eun

BPS memperkirakan perubahan konsumsi makanan/minuman masyarakat terjadi pada 23 hari atau tiga minggu sebelum Idulfitri. Tingkat konsumsi makanan/minuman masyarakat akan mencapai puncak pada H-19 sebelum Idulfitri.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler