Tanggapi Penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak, Jokowi Buka Suara Agar Industri Obat Diperketat!

22 Oktober 2022, 14:28 WIB
Jokowi memberikan tanggapan terkait dengan penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia dan memberi saran untuk industri obat. /Setkab/

PR TASIKMALAYA - Maraknya kasus gagal ginjal akut terhadap anak kerap menjadi sorotan masyarakat di Indonesia.

Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa pasien gagal ginjal akut anak telah mencapai angka 206 penderita.

Jumlah pasien gagal ginjal akut tersebut berdasarkan data yang diperoleh pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Menanggapi maraknya kasus gagal ginjal akut yang menyerang pada anak, Presiden Jokowi pun membuka suara.

Baca Juga: Pangeran dalam Bahaya di Drakor 'Under The Queens Umbrella'

Jokowi memberikan upaya guna mengatasi kasus penyakit ini.

Caranya adalah dengan melakukan pengawasan yang ketat  terhadap industri obat.

"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Tugasnya semuanya," tutur Jokowi di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Oktober 2022 yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Menurutnya, penjelasan mengenai kasus gagal ginjal akut yang banyak dialami oleh anak-anak sudah disampaikan Menteri kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Chelsea vs Man United di Premier League 22 Oktober 2022, Prakiraan Pemain dan Link Nonton

Lanjut, Jokowi mengungkapkan tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menkes secara detil.

Sebelumnya, Menkes Budi telah menyampaikan tentang hasil penelusurannya, yaitu mengenai adanya cemaran pada obat sirup, meliputi:

Pertama, etilen glikol.

Lalu, yang kedua dietilen glikol

Baca Juga: Menikah Hari Ini, Foto Pernikahan Kim Yu Na dan Ko Woo Rim Telah Dirilis

Hasil tersebut berdasarkan dengan adanya temuan pada kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan di RSCM.

Selanjutnya, usai dianalisis, terdapat tujuh dari sebelas pasien gagal ginjal akut di RSCM positif memiliki cemaran atas senyawa yang telah disebutkan, yakni etilen glikol dan dietilen glikol.

Zat atau senyawa berbahaya yang telah ditemukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus-kasus yang terjadi di Gambia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler