PR TASIKMALAYA - Sejauh ini, para terduga pengeroyok Ade Armando itu telah diidentifikasi oleh kepolisian.
Salah satu pengeroyok Ade Armando, diketahui adalah Dhia Ul Haq yang merupakan warga Klender.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, terduga pengeroyok Ade Armando itu kabarnya telah pindah alamat dari Klender.
Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua RT Klender, Supono terkait terduga pengeroyok Ade Armando itu.
Baca Juga: Tes Psikologi: Buktikan Kekuatan Batin Anda dari Bentuk Api Paling Indah yang Dipilih
Ketua RT 007/009 Klender, Supono, mengungkapkan bahwa Dhia Ul Haq saat ini tinggal di Bekasi.
"Alamat memang KTP sini, tetapi tempat tinggalnya di Jatiwaringin (Bekasi)," katanya pada 12 April 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Supono menerangkan bahwa Dhia sudah pindah ke Jatiwaringin sejak lama.
Saat ini, rumah yang berada di Klender telah dijual.
"Setelah rumah ini dijual, dia pindah ke sana. Ngontrak di daerah Jatiwaringin," ungkapnya.
Supono juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah mendatangi rumah Dhia di Klender.
"Semalam dari Polres Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit sampai pukul 01.00 WIB," terangnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia selain Dhia Ul Haq.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengkonfirmasi hal tersebut.
"Iya, itu sudah teridentifikasi sebagai pelaku pemukulan," katanya pada 12 April 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Masing-masing berinisial DUH, TSBP, AL, dan AP.
Penangkapan keempat orang pengeroyok itu sesuai arahan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Ternyata Kamu Sangat Ekstrovert jika Berhasil Menemukan Gambar Ini
"Sesuai dengan yang disampaikan Kapolda," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan yang terjadi saat demonstrasi besar-besaran mahasiswa pada 11 April lalu.
Akibatnya, dosen UI itu mengalami luka lebam di bagian kepalanya.
Kemudian dia juga nyaris ditelanjangi dalam aksi pengeroyokan itu.
Sampai berita ini dibuat, kabarnya Ade Armando dirawat di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Pusat untuk mendapat penanganan medis.
Selain Ade Armando, diketahui ada enam anggota polisi yang ikut menjadi korban pengeroyokan massa.
"Ada insiden yang mengharuskan kami melakukan tindakan-tindakan seperti menembak gas air mata," kata Fadil.***