Terinfeksi COVID-19 di Abu Dhabi, Warga Sukabumi Meninggal Dunia Usai Menjalankan Ibadah Umrah, Tinjau Klarifikasi Kang Emil

8 Maret 2020, 19:49 WIB
ILUSTRASI Virus Corona.* /Pixabay/iXimus//

PIKIRAN RAKYAT - Kabar penghentian layanan umrah sementara sampai 13 Maret 2020, kini telah diperpanjang menjadi satu tahun, kebijakan ini diambil guna meminimalisasi penyebaran virus corona dalam skala besar.

Sebagaimana diketahui, Negara Timur Tengah atau yang sering disebut Arab Saudi ini adalah tempat berkumpulnya seluruh umat islam di dunia pada pelaksaan ibadah haji dan umrah.

Hingga diberlakukanya kebijakan ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Retno Marsudi saat itu terus melalukan negosiasi terkait jemaah umrah yang terlanjur berada disana, agar tetap dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman.

Baca Juga: Minim Alat Pelindung Diri, Tim Isolasi Virus Corona RSUD dr Soekardjo Gunakan Jas Hujan

Namun dengan banyaknya pertimbangan dari pihak Kerajaan Arab Saudi, terpaksa memulangkan calon jemaah umrah Indonesia menggunakan pesawat Turki, guna mencegah adanya penyebaran virus corona.

Seperti yang terjadi pada beberapa jemaah umrah Indonesia, yang harus menerima penundaan ibadah umrah selama satu tahun dengan cara dipulangkan.

Namun selama proses pengembalian para jemaah diimbau untuk tetap waspada, karena penularan virus ini dapat terjadi kapanpun.

Seperti berita yang beredar baru-baru ini, seroang warga Sukabumi, Jawa Barat disebut terinfeksi virus corona usai melaksanakan ibadah umrah kemarin.

Baca Juga: Pupuk Palsu Banyak Beredar, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Tasikmalaya Lakukan Pengawasan Ketat

Kabar tersebut dimuat laman Facebook seseorang pada 2 Maret 2020, dengan narasi berupa informasi tentang warga yang terifeksi itu dan mengimbau tetap waspada.

"Virus corona sudah mencapai Indonesia guys dari sukabumi sudah ada yang kena virus corona berhati-hati guys semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Facebook.

Bahkan kabar lainnya menyebut, satu warga Sukabumi itu telah meninggal dunia karena telat ditangani.

Sontak hal ini membuat sejumlah warga Jawa Barat khawatir, resah dan kebingungan dengan kebenaran berita ini.

Baca Juga: Diwarnai Hujan Kartu Kuning dan Pinalti, Persib Bandung Permalukan Arema FC di Stadion Kanjuruhan

Setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta @jabarsaberhoaks, dapat dipastikan informasi terkait satu warga Sukabumi meninggal dunia, karena terinfeksi virus corona usai melaksanakan ibadah umrah dapat dipastikan hoaks atau bohong.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan kematian pasien asal Sukabumi berinisial T yang berumur 57 tahun, bukan disebabkan karena virus Corona.

Sebelumnya, T dan suaminya S yang berumur 58 tahun, mengeluhkan sesak, batuk dan pilek sepulang ibadah umrah dan transit di Abu Dhabi.

Karena keluhan itu, sepulangnya ke Indonesia mereka dirawat di RSUD R Syamsudin pada Minggu 1 Maret 2020.

Baca Juga: Disebut Mampu Menangkal Virus Corona, Rempah-rempah Alami Kenaikan Harga di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya

Keduanya bahkan diisolasi di rumah sakit tersebut. Namun, selang beberapa waktu, T meninggal dunia. Sedangkan suaminya dinyatakan sembuh meski masuk kategori dalam pemantauan.

"Saya sudah cek kemarin lewat Wali Kota Sukabumi juga ya, yang secara teknis di lapangan hasilnya itu negatif itu bukan dari virus Corona. Tapi meninggalnya betul," ujar Ridwan Kamil.

Sementara itu Informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan seorang warga meninggal akibat corona dibantah rumah sakit RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Sebab, dari diagnosa sementara menyebutkan, pasien meninggal karena jantung dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Balitbang Kementerian Kesehatan (Kemenkes).***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler