Disebut Mampu Menangkal Virus Corona, Rempah-rempah Alami Kenaikan Harga di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya

- 8 Maret 2020, 17:43 WIB
REMPAH rempah di pasar Cikurubuk, Tasikmalaya.*
REMPAH rempah di pasar Cikurubuk, Tasikmalaya.* /Asep M S//

PIKIRAN RAKYAT - Disinyalir bisa memangkal atau mengobati virus corona, beberapa harga komoditas bahan obat tradisional atau dikenal sebagai rempah-rempah, mengalami kenaikan setelah diumumkannya Jawa Barat siaga satu corona.

Komoditas tersebut di antaranya Jahe merah, kunyit, sereh hingga temulawak, menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga karena dipercaya mampu menangkal penyebaran virus corona.

Yanti (36), salah seorang pedagang sayuran di pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya mengatakan bahwa sejak seminggu terakhir harga beberapa tanaman rempah  mengalami kenaikan sejak sepekan lalu.
 

"Dua minggu lalu belum ada kenaikan, namun sejak satu minggu terakhir harga rempah-rempah naik cukup tinggi.
 
"Seperti jahe merah yang biasanya dijual Rp 20 ribu per kilogram, kini harganya telah mencapai Rp 60 ribu per kilogram," ujar Yanti, Sabtu 8 Maret 2020.

Yanti mengatakan bahwa setelah ada kabar jahe merah cocok untuk menangkal virus corona harga jual rempah jenis jahe dan yang lainnya terus naik.
 
Disisi lain stok jahe merah dan yang lainnya mulai berkurang yang disinyalir akibat permintaan terus mengalami peningkatan.

"Selain jahe merah, jahe biasa juga naik. Minggu lalu dijual Rp 30 ribu per kilogram. Kini dijual Rp 35 ribu per kilogram," terangnya.

Sementara itu, harga rempah lainnya yang juga disinyalir bisa menangkal corona seperti kunyit minggu lalu dijual Rp 8 ribu per kilogram. Kini dijual dirinya sebesar Rp 12 ribu per kilogram.

Sedangkan sereh, minggu lalu dijual Rp 5 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram.
 
Dan temulawak minggu lalu dijual Rp 8 ribu per kilogram. Kini harganya naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x