Minim Alat Pelindung Diri, Tim Isolasi Virus Corona RSUD dr Soekardjo Gunakan Jas Hujan

- 8 Maret 2020, 19:30 WIB
 PETUGAS medis corona menggunakan  jas hujan.*
PETUGAS medis corona menggunakan jas hujan.* /Asep M S//

PIKIRAN RAKYAT - Ada yang menarik saat petugas medis penanganan diduga suspect corona menangani pasien di Kota Tasikmalaya.
 
Akibat minim peralatan, tangani pasien diduga suspect corona petugas kamar isolasi virus corona RSUD dr. Soekadjo  Kota Tasikmalaya terpaksa menggunakan jas hujan.
 
Hal itu dikarenakan Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan belum mampu menyediakan alat pelindung diri di ruang isolasi khusus RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
 
Baca Juga: Pupuk Palsu Banyak Beredar, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Tasikmalaya Lakukan Pengawasan Ketat

Seperti halnya dalam penanganan tiga Pasien Dalam Perawatan (PDP) Sabtu, 7 Maret 2020 kemarin yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Soekardjo, semua petugas terlihat menggunakan jas bukan sebagai upaya perlindungan diri.
 
Hanya saja kini ketiga pasien tersebut kini sudah  dirujuk ke RSU Gunung Jati Kota Cirebon.

Bahkan petugas medis yang hendak berangkat ke Cirebon untuk mengantar tiga orang pasien ODP virus corona tersebut, mereka terpaksa hanya bisa menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri karena ketersedian akat sangat minim.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan bahwa pihaknya membenarkan selama ini tim medis ruang isolasi RSUD dr Soekarjo memang hanya menggunakan jas hujan untuk pelindung diri.
 
 
Hal itu ujar Budi, alat yang biasanya digunakan di ruang isolasi tersebut hanya dipergunakan satu kali pakai.

"Memang untuk alat pelindung diri di ruang isolasi masih minim. Mengingat jas tersebut dipergunakannya hanya satu kali. Dengan keterbatasan jas pelindung diri itu tim petugas terpaksa harus membeli jas hujan yang sederhana. Tapi kita tetap berupaya meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan alat pelindung diri (APD)," katanya, Minggu 8 Maret 2020.

Apalagi kata Budi, keperluan alat pelindung sangat diperlukan dalam kewaspadaan menghindari penyebaran virus korona di Kota Tasikmalaya.
 
Termasuk untuk alat pendeteksi suhu badan atau thermal scanner, juga masih terbatas dimana saat ini pemkot hanya bisa memiliki 4 buah.
 
Baca Juga: Diwarnai Hujan Kartu Kuning dan Pinalti, Persib Bandung Permalukan Arema FC di Stadion Kanjuruhan

"Untuk alat pendeteksi suhu badan memang sekarang ini sulit didapatkan karena banyak yang memborong, tetapi kami terus berupaya agar Kementerian Kesehatan bisa mengirimkan alat tersebut," ujar Budi.

Apalagi ujar Budi keempat alat tersebut telah ditempatkan di Stasiun KA, Bandara Wiriadinata, RSUD dr Soekardjo dan pemerintah Kota Tasikmalaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sebagai Juru bicara Crisis Centre Covid-19 Uus Supangat mengatakan, ketiga pasien yang dirawat di ruang isolasi khusus RSUD dr. Soekardjo telah di rujuk ke Cirebon.
 
Hasil diagnosa dari tim dokter kata Uus, salah satu pasien warga negara Filipina mengalami radang amandel akut.
 
Baca Juga: Disebut Mampu Menangkal Virus Corona, Rempah-rempah Alami Kenaikan Harga di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya

Uus juga membenarkan, petugas yang menangani tiga pasien berada di ruang isolasi khusus RSUD dr Soekardjo semuanya menggunakan jas hujan dan alat pelindung diri (APD) akibat terbatasnya alat pelindung.

"Memang sangat terbatas. Kami juga telah berupaya agar ada bantuan dari pemerintah pusat, untuk segera mengirimkan alat pelindung tersebut mengingat pakaian itu sangat dibutuhkan. Apalagi SOP nya hanya bisa digunakan sekali pakai sehingga ketersediannya harus banyak," kata Uus.***  

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x