PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengusut kasus kecelakaan yang menimpa siswa SMPN 1 Turi saat melakukan kegiatan outbond pramuka.
Pihak kepolisian mulai memeriksa enam orang yang dianggap terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan sembilan orang siswa tersebut.
Kecelakan yang terjadi saat acara susur Sungai Sempor di Sleman Yogyakarta, menimpa 246 siswa yang terdiri dari kelas 7 dan kelas 8 SMP N 1 Turi pada Jumat 21 Februari 2020 kemarin.
Baca Juga: Quaden Bayles Jadi Korban Bullying dan Dituding Berusia 18 Tahun, Simak Beberapa Fakta Kebenarannya
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, salah satunya dengan memeriksa enam orang yang masih berstatus saksi.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan, ya meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, pada Sabtu 22 Februari 2020 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara.
Baca Juga: Tanggapi Kecelakaan Susur Sungai SMPN 1 Turi di Sleman yang Tewaskan 9 Siswa, Nadiem Makarim Beri Komentar
Yulianto mengungkapkan, proses pemeriksaan hingga kini, sudah ada enam orang terakit insiden tersebut. Pemeriksaan dimulai dari unsur kwartir daerah berkaitan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan resiko tinggi.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga memeriksa terduga penanggungjawab acara tersebut dari pihak sekolah, seperti pembina pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.
"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata dia.
Baca Juga: Diduga Seorang Orator Teriak Turunkan Jokowi Saat Aksi 212, Kombes Pol Yusri Yunus: Silahkan Laporkan dan Sertakan Barang Bukti
Namun pihaknya juga mengatakan, bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan dari tahap ke tahap dan tidak akan gegabah, karena hal ini berkaitan dengan nama baik sekolah.
Pihak kepolisian juga belum menyebutkan pihak mana saja yang diangggap bertanggungjawab penuh atas kecelakaan yang menewaskan sembilan orang siswa.
"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangkanya.
"Ini masih pemeriksaan. Jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa tapi sementara murid masih trauma," ujar Yulianto.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @Pusdalops_diy, berdasarkan data pada Sabtu 22 Februari 2020 pukul 11.45 WIB, tercatat total murid yang melakukan aktivitas outbond pramuka berjumlah 249 orang.
Dengan rincian kelas 7 sebanyak 124 orang dan kelas 8 sebanyak 125 orang. Hingga kini, yang terkonfirmasi selamat sebanyak 216 orang dan luka-luka 23 orang, serta meninggal dunia mencapai sembilan orang, dengan dua diantarnya belum terkonfirmasi.
Operasi pencarian masih dilanjutkan hari ini. SAR Gabungan menurunkan SRU untuk menyisir sungai dari TKP hingga Hotel Gajah dengan jarak tempuh dibagi dengan empat section. 1:6,71 kilometer, section 2:5,59 kilometer, section 4:4,98 kilometer, dan 1:6,71 kilometer.
Petugas yang terlibat dalam sisir sungai sebanyak 45 Intansi, diantaranya BPDP, BASARNAS, PMI, TNI, POLRI, IOF, DIKES, dan lainnya.***