PR TASIKMALAYA - Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, warga ramai melakukan vaksinasi.
Namun sayang, program pemerintah guna menghambat penyebaran Covid-19 dengan vaksinasi dicoreng oleh aksi nakal seorang oknum yang mengaku petugas puskesmas.
Diketahui, salah seorang oknum petugas Puskesmas Teras di Boyolali Jawa Tengah meminta kepada masyarakat peserta program vaksinasi Covid-19 untuk mengirim foto bagian intim.
Baca Juga: DAY6 Dianaktirikan JYP Entertainment, My Day Minta Pertanggung Jawaban!
Berdalih untuk pemeriksaan lanjut usai vaksinasi Covid-19 terkait potensi kanker payudara dan serviks.
Oknum petugas puskesmas yang nakal tersebut mulai menjalankan aksinya lewat chat kepada pasien vaksinasi.
Diungkap sang oknum petugas foto bagian intim termasuk dalam serangkaian pemeriksaan Covid-19.
Baca Juga: BEM Unpad Gugat Pemerintah Jokowi: Innalillahi, Telah Mati Demokrasi di UI, Kami Bersama BEM UI
Dilihat PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @info_cegatan_boyolali pada Senin 5 Juli 2021, oknum nakal petugas puskesmas tersebut pertama-tama meminta foto bagian payudara.
"Untuk memantau gejala awal kanker payudara silahkan foto bagian dengan tata cara yang benar, sebagai berikut," tulis sang oknum petugas puskesmas.
"Foto dada dalam kondisi bebas tanpa bra dan pakaian dari arah depan lurus dengan batas bawah 5 cm," lanjutnya.
Baca Juga: Nathalie Holscher Klarifikasi Kabar Perselingkuhan dengan sang Manajer, Sule Hanya Bisa Begini
Sedangkan untuk foto bagian intim, sang petugas berdalih untuk memfoto bagian intim miss V.
"Pengambilan foto untuk gejala kanker serviks, dilakukan dengan memfoto miss V, dari arah depan dengan kaki terbuka," beber sang oknum petugas puskesmas nakal.
Tidak hanya itu, petugas juga meminta foto bagian miss V dengan di zoom.
Baca Juga: Mulai 6 Juli 2021 WNA Masuk Indonesia Harus Bawa Bukti Vaksinasi, Mulan Jameela: Gimana Pendapatnya?
Usai mendapatkan tindakan kurang menyenangkan tersebut, korban langsung melakukan konfirmasi ke Puskesmas Teras, Boyolali.
Diketahui memang tidak ada pemantauan seperti yang disalihkan sang oknum petugas puskesmas.
Di sisi lain, korban sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib agar ditindak lanjuti.
***