PR TASIKMALAYA - Kebijakan lockdown diharapkan bisa dilakukan, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia tengah alami lonjakan kasus, per Kamis, 24 Juni 2021 terjadi penambahan sebanyak 20.754 kasus.
Akibat lonjakan tersebut, sejumlah pihak menyarankan pada Pemerintah agar diberlakukan lockdown, termasuk Mardani Ali Sera.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera itu menyampaikan soal lockdown mengingat lonjakan Covid-19 di Indonesia.
Mardani Ali Sera menyarankan lockdown selama dua pekan.
Ia juga menyarankan lockdown karena jauh lebih efisien dan ekonomis dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19.
di sisi lain, akibat lonjakan kasus ini juga membuat beban kerja tenaga kesehatan (nakes) semakin berat.
Hal itu disampaikan Mardani Ali Sera di akun Twitter-nya @MardaniAliSera pada Kamis, 24 Juni 2021.
"Tanda kita mulai gelombang kedua mulai jelas. Makin berat pejuang nakes dan penggali kubur bekerja," cuit Mardani Ali Sera seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
"Jauh lebih efisien dan ekonomis ke depannya jika kita bisa lockdown untuk menghentikan mobilitas selama dua pekan," sambungnya.
Politisi PKS pun kembali menekankan agar pemerintah mengambil keputusan berani sebelum beban semakin berat.
"Ayo ambil keputusa berani untuk mencegah beban tidak terpikul," tulis Mardani Ali Sera.
Namun, terkait saran lockdown itu, sebelumnya Presiden Jokowi tetap memilih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dari pada lockdown.
Baca Juga: Simpatisan Habib Rizieq Shihab Serbu Bima Arya di Instagram, Singgung Soal Vonis 4 Tahun Penjara
Karena menurut Presiden Jokowi esensi dari PPKM Mikro sama seperti lockdown, sama-sama membatasi mobilitas masyarakat.
Selain itu, PPKM juga lebih baik karena dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
Adapun terkait pemberlakuannya masih belum optimal, Presiden Jokowi meminta agar Gubernur, Walikota, Bupati, dan lainnya mengoptimalkan PPKM Mikro.
Apabila sudah optimal, Presiden Jokowi yakin PPKM Mikro bisa kendalikan lonjakan kasus Covid-19.***