PR TASIKMALAYA - Setelah beredar poster Puan-Moeldoko, kini beredar kembali poster JK-AHY untuk Pilpres 2024.
Nampak mengagetkan memang, poster JK-AHY tersebut tersebar di dunia maya dan ditanggapi oleh salah satu politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Andi Arief menyebutkan bahwa poster JK-AHY itu tidak benar atau hoaks, pasalnya masih belum terpikirkan dan masih jauh dari Pilpres 2024.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Calon Jamaah Haji, Targetkan Selesai Akhir Maret 2021
Pernyataan tersebut disampaikan dalam cuitan akun media sosial Twitter milik Andi Arief pada 19 Maret 2021.
“Masih jauh pilpres, terpikirpun belum. Hoax ini,” tulis Andi Arief sebagaimana yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan akun Twitter @andiarief_ pada 19 Maret 2021.
Baca Juga: Dipercaya Tekan Penularan Covid-19, PPKM Skala Mikro Kembali Diberlakukan Mulai 23 Maret 2021
Seiring beredarnya poster JK-AHY, poster Puan-Moeldoko pun sempat beredar dan telah mendapat tanggapan dari pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai bahwa hal tersebut sebenarnya bukan suatu masalah.
Bahkan, Rocky Gerung menilai Moeldoko sedang mencari perlindungan ke PDI-P, dan pada akhirnya membuat suatu poster Puan-Moeldoko.
“Tidak ada masalah Pak Moeldoko didampingkan dengan Puan Maharani sebagai Presiden,” tutur Rocky Gerung dalam tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada 18 Maret 2021.
"Saya menduga bahwa Moeldoko habis diomelin oleh Jokowi lalu cari perlindungan ke PDIP, karena itu kemudian pasukannya langsung bikin Puan Maharani Moeldoko supaya langsung aman," tambahnya.
Rocky Gerung pun menilai bahwa poster tersebut didukung dengan keinginan Moeldoko untuk mrnjadi peminpin Republik Indonesia.
Baca Juga: Heboh Lagu 'Sapu Lidi', Diduga Sindiran hingga Ceritakan Hubungan yang Diwarnai Rasa Sakit
“Tapi itu urut-urutan karena Moeldoko pun mempunyai ambisi terakhir menjadi pemimpin negeri ini,” kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, bermunculannya banyak poster-poster untuk Pilpres merupakan salah satu upaya agar nama mereka muncul ke publik.
“Tegur menegur dikalangan elit sudah terjadi karena terbaca dalam poster hari ini berupaya mencari celah agar dikenal oleh publik,” papar Rocky Gerung.***