PR TASIKMALAYA - Eks Sekretaris Kabinet Dipo Alam menanggapi pernyataan Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.
Diketahui, Dipo Alam menanggapi pernyatan Barack Obama yang memiliki keinginan untuk memiliki grup chat berisikan pemimpin dunia.
Dipo Alam dengan yakin bahwa Barack Obama akan memasukan Presiden Republik Indonesia yang ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai salah satu anggotanya.
Pernyataan tersebut disampaikan Dipo Alam dari akun Twitter miliknya pada 13 Maret 2021.
“Saya yakin @BarackObama akan masukkan @SBYudhoyono sebagai salah satu anggota dalam group chat,” ujar Dipo Alam sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun @dipoalam49 pada 13 Maret 2021.
“Ketika Barack Obama ingin memiliki grup chat berisi Pemimpin Dunia,” tambah Dipo Alam.
Baca Juga: Ferdinand Hutahean Kritik Pedas Bambang Widjojanto: Demokrat Akan Rugi dan Menjadi Musuh Bersama
Diketahui, Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengungkapkan harapannya untuk memiliki grup berisi para pemimpin dunia.
Menurut penuturan Obama, ruang maya group chat tersebut terisi oleh Fransiskus, Dalai Lama, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh.
"Dalai Lama, saya menyukai orang itu, Paus Fransiskus juga orang yang baik," ucap Barack Obama dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Bussines Insider.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan akan memasukkan Ratu Elizabeth II. Sebab Ratu memiliki selera humor yang cukup unik.
Barack Obama pernah menjamu Paus Fransiskus di Gedung Putih pada 2015, dalam kunjungan ke Washington dimana Paus juga menyampaikan pidato pada sesi gabungan Kongres Amerika Serikat.
"Saya baru saja berkomentar bahwa saya perhatikan bahwa anda berperilaku jauh lebih baik dari biasanya," canda Obama kepada korps pers Gedung Putih di Oval Office sambil duduk di samping Paus.
Baca Juga: Soal Presiden Tiga Periode, Hidayat Nur Wahid: Jokowi Pernah Menolaknya
Obama juga mempunyai "hubungan khusus" AS dengan Keluarga Kerajaan.
Pada tahun 2009, Obama menghadiahkan Ratu sebuah iPod dengan rekaman video sejarah dari kunjungan sebelumnya ke AS sejak tahun 1950-an, serta pidato pengukuhannya pada tahun 2009 dan pidato tahun 2008 di Konvensi Nasional Demokrat.***