Kasus Dugaan Korupsi Asabri Mencuat, Dipo Alam: Kadang Terharu pada TNI

- 31 Desember 2020, 15:50 WIB
Kapuspenkum Leonard Simanjuntak bersama Dirdik Pidsus Kejagung dan Dir Tipikor Mabes Polri gelar Konprensi Pers terkait kasus PT Asabri.
Kapuspenkum Leonard Simanjuntak bersama Dirdik Pidsus Kejagung dan Dir Tipikor Mabes Polri gelar Konprensi Pers terkait kasus PT Asabri. /Beritasubang documen pribadi/

PR TASIKMALAYA - Kejaksaan Agung dan Polri membentuk tim khusus untuk mengusut kasus dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Darat Bersenjata Republik Indonesia
(Persero) atau Asabri.

Tim khusus itu dibentuk untuk mempermudah koordinasi antarinstitusi untuk menangani perkara tersebut. Terlebih, Kejagung memiliki pengalaman mengusut korupsi di PT Jiwasraya (Persero).

Berkaitan dengan isu tersebut, politikus sekaligus mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era SBY, Dipo Alam diketahui menuliskan sebuah cuitan yang secara umum mengatakan bahwa dirinya terharu dengan TNI.

Baca Juga: Pisah Sambut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Beri Pantun Perpisahan untuk Terawan

Ia menyebut tugas TNI terlampau berat karena melingkupi berbagai masalah keamanan dan ketahanan negara. Ia bahkan membandingkan tupoksi TNI dan POLRI dan BIN yang justru menghabiskan anggaran Negara yang relatif  besar.

“Kadang terharu...TNI ditugaskan utk urus ketahanan negara, ditugaskan bangun lahan sawah, juga memadamkan kebakaran hutan secara manual, padahal anggarannya relatif terbatas dibanding POLRI & BIN,” tulis Dipo Alam.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal Asabri yang entah cukup atau tidak menunjang kehidupan para TNI di masa tuanya.

Baca Juga: Tak Bisa Rayakan Tahun Baru dengan Gempi, Gisel: Maaf Mama Masih Jauh dari Sempurna

Di akhir cuitannya, Dipo juga mengutip sebuah pepatah.

“ASABRInya entah cukup nambah pensiun mereka? Orang sabar disayang Tuhan. Aamiin,” imbuh Dipo.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian guna mengetahui konstruksi dugaan korupsi.

Baca Juga: Kunjungi Kaldera Danau Toba, Sandiaga Uno: Jangan Keluar Negeri Terus Bro!

"Kita ingin tahu bagaimana tindakan tindakan kepolisian pro justicia yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan penyidik Polda Metro seperti pemeriksaan, penggeledahan, atau tindakan lain yang terkait dengan penyidikan," jelas Febri sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Febrie menuturkan, tim khusus ini akan memulai kerja dengan mendalami sejumlah barang bukti dan berita acara pemeriksaan (BAP) dari saksi-saksi korupsi Asabri.

Dalam waktu dekat, hasil kerja bersama itu akan disampaikan ke publik.

Baca Juga: Tersandung Kasus Marijuana, Ilhoon Resmi Tinggalkan boyband BTOB

"Akan kita simpulkan nanti melalui ekspose internal di Gedung Bundar. Nanti dipimpin langsung oleh Jampidsus, setelah itu baru kita nanti akan mengambil proses penanganan lanjutan," jelas Febri.

Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Djoko Purwanto menyebut, pembentukan tim ini dilakukan lantaran ada dugaan keterkaitan antara kasus Asabri dengan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

"Supaya penuntasannya lebih maksimal, karena ada beberapa pihak yang sama dalam penanganan yang dilakukan oleh teman-teman kejaksaan dengan kami," ungkap Djoko.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang FPI Berkegiatan, Staf Ahli Menkominfo : Bukan Pembubaran!

Sebagai informasi, hari ini Polri dan Kejaksaan Agung melaksanakan gelar perkara kasus Asabri. Dalam perkara ini, Badan Pemeriksa Keuangan menaksir kerugian PT Asabri mencapai Rp16 triliun.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News Twitter @dipoalam49


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x