PR TASIKMALAYA – IndEX Research melakukan survei terkait dengan elektabilitas calon presiden 2024.
Berdasarkan survei yang dilakukan, nama Prabowo Subianto menduduki urutan pertama. Sementara itu, di posisi kedua ada nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Selanjutnya, untuk posisi ketiga ada nama Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Ancam Oknum yang Potong BST 2021, Ahmad Riza: Kita Akan Beri Sanksi Berat
Lalu, di posisi keempat diduduki oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Berdasarkan pemaparan yang diberikan oleh Hendri Kurniawan selaku peneliti IndEX Research, AHY diuntungkan dengan pertarungan internal yang terjadi di Partai Demokrat.
“AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi,” tutur Hendri Kurniawan seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Baca Juga: Diduga Rasisme, Kapolres Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata Dilaporkan Mahasiswa Papua
Sementara itu, Moeldoko yang menjadi kubu lawan AHY di Partai Demokrat, hanya mampu meraih elektabilitas 0,4 persen, singkatnya hanya di bawah satu persen.
“Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik,” ujar Hendri Kurniawan.
Selain itu, berbagai pernyataan yang ditegaskan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meyakinkan publik bahwa Partai Demokrat saat ini tengah diobrak-abrik, ternyata mampu mendulang simpati publik pada Partai Demokrat.
Kondisi yang terjadi di Partai Demokrat, sama halnya dengan apa yang terjadi di PDI kubu Megawati sewaktu Orde Baru, yang mana hal tersebut berujung dengan peristiwa yang terjadi pada 27 Juli 1996.
Survei InDEX Research tersebut dilaksanakan pada 25 Februari hingga 5 Maret 20201.
Survei melibatkan 1.200 responden yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Tanggapi Cerita Masa Lalu Yahya Waloni, Ferdinand Hutahaean Tulis Pernyataan Menohok
Pengumpulan data survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih secara acak, dengan margin of error sebesar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***