Seolah Tampak Bela Moeldoko, Ruhut Sitompul: Lawan Politik Sebut Saya Anjing Penjaga SBY dan Partai Demokrat

11 Maret 2021, 15:00 WIB
Ruhut P Sitompul seolah memberikan pernyataan yang seolah membela Moeldoko soal Partai Demokrat. /Instagram.com/@ruhutp.sitompul

PR TASIKMALAYA - Mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menanggapi dualisme pada Partai yang telah ditinggalkannya tersebut.

Ruhut Sitompul berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY telah membesarkan namanya.

Namun, seakan menceritakan kejadian pertama kali Moeldoko ditawari menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku dirinya yang pertama menelpon Moeldoko.

Baca Juga: Salahkan Masyarakat Soal Indeks Demokrasi Turun, Mahfud MD: Ribut Terus, Anti Toleransi, Itu Faktanya 

Ketika ditanya mengenai tanggapannya terhadap kejadian tersebut, Ruhut Sitompul menyebutkan bahwa dirinya objektif.

“Saya objektif menilai,” ucap Ruhut Sitompul sebagaimana yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada 11 Maret 2021.

Merasa masih memiliki dan menyebut tidak bisa melupakan Partai Demokrat, Ruhut Sitompul merasa aneh Moeldoko terus dipojokan.

Baca Juga: Tersinggung dengan Pertanyaan yang Diajukan, Perdana Menteri Thailand Semprot Wartawan dengan Disinfektan 

“Kejadian ini kenapa sih Pak Moeldoko terlalu dipojokan, dan bagi kami kader Demokrat bahkan kita terima kasih,” tutur Ruhut Sitompul.

Ruhut Sitompul menuturkan bahwa dirinya berterima kasih kepada SBY telah membesarkan dirinya.

Bahkan, menurutnya, banyak musuh politik yang menyebut dirinya ‘anjing penjaga’ SBY dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Soal Moeldoko, Mahfud MD: Presiden Jokowi Kaget Betul, Tapi Happy-happy Saja Tuh 

“Saya terima kasih SBY ikut membesarkan saya, saya ini die-hard SBY, lawan politik bilang Ruhut itu anjing penjaga SBY dan Partai Demokrat. Karena begitulah saya perjuangkan Partai Demokrat," papar Ruhut Sitompul.

Merasa masih belum bisa melupakan Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menyebutkan bahwa dirinya sedih ada dua tokoh yang berkonflik.

"Hari ini aku menangis ada dua tokoh Demokrat berkonflik. Benar kata Najwa, kenapa kita bawa ke ruang publik? ini yang buat saya sedih," beber Ruhut Sitompul.

Baca Juga: Haris Azhar: RUU Pemilu Dibiarkan Menggantung karena Sebuah Kenikmatan Besar untuk Penguasa 

"Saya sedih, saat itu banyak kawan di Partai Demokrat bilang ingin Pak Moeldoko jadi ketua untuk menyelamatkan partai,” terang Ruhut Sitompul.

“Saya telepon Pak Moeldoko dan disitu saya sedih, dimana dosanya Pak Moeldoko?" ucapnya.

"Dia mengatakan 'saya lagi membantu Pak Presiden, enggak lah bang. Kita lagi hadapi pandemi Covid-19'," pungkas Ruhut Sitompul.

Sampai saat ini, prahara Partai Demokrat masih saja belum mencapai titik terang, kedua kubu yang dimana Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum hasil KLB Moeldoko masih memperjuangkan atas kepemimpinan yang menurut mereka sah.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler