Anies Baswedan Dinilai Tidak Serius Tangani Banjir, Giring: Jangan Cuma Lempar Kesalahan

23 Februari 2021, 07:25 WIB
Giring Ganesha dan Anies Baswedan. /Kolase PSI dan Facebook Anies Baswedan/

PR TASIKMALAYA - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritisi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Giring menilai, Anies Baswedan tidak serius dalam mengatasi banjir Jakarta dan lebih memilih menyalahkan pihak lain.

"Jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal.

Baca Juga: PKS Kecewa Usulanya Tidak Direspon DPR, Mardani Ali Sera: Satu Tahun Usulan Pansus Jiwasraya Menggantung

"Artinya banjir terjadi karena Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya,” kata Giring, Minggu, 21 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Selama tiga tahun terakhir, lanjut Giring, Anies Baswedan tidak pernah serius mengatasi banjir.

Hal ini merujuk pada langkah Gubernur DKI Jakarta tersebut yang menghapus program normalisasi sungai, lalu menggantinya dengan naturalisasi.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal oleh GAR ITB, Karni Ilyas Heran: Kok Begini?

"Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan. Akibatnya banjir kian memburuk," ujar politisi PSI itu.

Selain itu, kata mantan vokalis Nidji itu, menjelang musim hujan tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

"Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal, anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," tambah Giring.

Baca Juga: Analogikan UU ITE sebagai Alarm, Teddy Gusnaidi: Semakin Banyak yang Terjerat, Banyak Kelompok Intoleransi

Alih-alih menjatahkan untuk pencegahan banjir, Giring menyesalkan alokasi anggaran untuk hal-hal yang jauh dari kebutuhan mendesak warga.

"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga.

"Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," pungkas Giring.

Baca Juga: Tanggapi Isu Revisi UU ITE, Henry Subiakto: Kita Terbuka, Tapi Tidak untuk Merubah Indonesia jadi Liberal

Banjir terjadi secara merata pada sejumlah lokasi di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021 dengan ketinggian air yang bervariasi dari 30 cm hingga 2 meter sehingga sekitar 1.300 warga harus dievakuasi ke tempat pengungsian.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan saat ini masih ada 17 Rukun Warga (RW) yang tergenang banjir akibat hujan lebat yang melanda Ibu Kota.

"Ada 17 RW yang masih tergenang dari kemarin sebanyak 113 RW. Jadi Alhamdulillah proses penyurutan terjadi dengan baik," kata Anies saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Akui Tak Kaget Soal Tuduhan Radikalisme, Din Syamsuddin: Radikal Itu Bisa Punya Arti Positif

Menurut Anies, saat ini permukaan Sungai Ciliwung, Krukut, Sunter dan Pesanggarahan telah berada pada posisi normal.

"Bisa dilihat sendiri di Pintu Manggarai, sejak tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta dari kawasan tengah dan hulu sudah berkurang," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan sudah mengantisipasi prediksi cuaca ekstrim yang akan melanda Jakarta sampai 24 Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Buat Tim untuk Kaji Revisi UU ITE: Kita Akan Diskusikan Mana yang Dianggap Pasal Karet

Bahkan terlihat saat terjadinya banjir pada Sabtu, 20 Februari 2021 yang surut dalam satu hari.

Menurut Anies, antisipasi tersebut terlihat dari kesiagaan dan kecepatan jajarannya dalam bergerak ketika terjadi hujan yang amat keras sehingga bisa membuat banjir bisa segera surut.

"Alhamdulillah antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin. Atas izin Allah satu hari kering. Kenapa? Karena jajaran dalam posisi siaga. Jadi status siaganya sudah dari kemarin-kemarin," ujar Anies di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Februari 2021.

Baca Juga: PAN Siapkan 3 Nama Selebriti untuk Tantang sang Petahana Anies Baswedan, Pengamat: Harusnya Ukur Kekuatan Diri

Anies juga kemudian mengatakan sudah mencatat kawasan mana saja yang berisiko diterjang banjir. Pompa hingga pengawasan bisa langsung dikerahkan.

"Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, sehingga begitu terjadi genangan, maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, pengawasan dikerahkan," tuturnya.

Anies menyebut di Jakarta pada prinsipnya ada tiga dalam menanggulangi banjir di Jakarta yang pertama adalah siaga mempersiapkan banjir, kedua tanggap bila ada kejadian, lalu ketiga galang bila ternyata muncul masalah.

Baca Juga: Simak! Berikut Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok Lanjut Usia

"Jadi alhamdulillah satu hari ini sudah terlihat, kejadiannya kemarin dan hari ini Jakarta kembali relatif normal," ucap Anies.

Meski demikian, Anies menyebut Jakarta belum sepenuhnya terbebas dari banjir, makanya meminta masyarakat tetap waspada.

"Apakah 100 persen? Belum. Di kawasan Jakarta Barat sekitar Kali Angke. di sana air kiriman dari hulu masih jalan. Ini yang masih membuat terjadi genangan.

Baca Juga: Soal Kasus Lahan PTPN VIII Megamendung Bogor yang Seret Rizieq Shihab, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

"Tapi insyaallah kita siap, dan saya mengimbau ke seluruh masyarakat untuk juga waspada seperti info dari BMKG," kata Anies.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler