Kemensos Berikan Bantuan dan Dukungan Psikososial Bagi Korban Teror Sigi

4 Desember 2020, 11:00 WIB
Keluarga korban dan warga Desa Lembantongoa mengikuti ibadah proses pemakaman empat korban pembantaian sadis di Sigi, Sabtu (29/11). /Twitter/@ProjoSrikandi

PR TASIKMALAYA – Aksi teror keji di Sigi, Sulawesi Tengah beberapa hari lalu menyita perhatian dan keprihatinan masyarakat.

Aksi keji itu membuat geger masyarakat setempat, karena kelompok tersebut merampas makanan, membakar rumah dan gereja, hingga menyebabkan satu keluarga terbunuh.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Sunarti mengatakan, pemerintah telah memberi bantuan sosial terhadap korban.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Penjelasan Perbaruan Pedoman Penggunaan Masker versi WHO

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen dari perhatian pemerintah terhadap masyarakat.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial senilai Rp458 juta kepada warga Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, yang menjadi korban aksi penyerangan teroris.

"Kami sangat prihatin atas kejadian tragedi kemanusiaan ini, apalagi terjadi di tengah-tengah suasana pandemi,” kata Sunarti.

Baca Juga: Gagal Mendapatkan Pekerjaan, Seorang Pria Tega Membunuh Dua Orang Anak SD

“Bantuan ini merupakan komitmen kehadiran dan kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat, khususnya warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, yang saat ini masih diliputi kesedihan yang mendalam," tambahnya.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbol, antara lain santunan ahli waris bagi korban meninggal sebanyak empat orang, paket sembako, paket perlengkapan bermain anak, paket belajar anak, handsanitizer, masker, sabun serta paket perlengkapan ibadah.

Warga menyambut dengan rasa sukacita serta mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI dan Menteri Sosial RI atas bantuan yang diberikan. Hal ini sangat menolong mereka di tengah situasi yang sulit saat ini.

Baca Juga: Jadi Prioritas Unggulan, Debat Terakhir Pilakada Samarinda Bahas Persoalan Banjir

Sunarti berharap, semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu yang menyesatkan.

Selain penyerahan simbolis bantuan sosial, Kementerian Sosial juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial terhadap penyintas yang berhasil selamat dari tragedi kemanusiaan tersebut, yakni dengan melakukan teknik Progressive Muscular Relaxation (PMR).

Hal ini dilakukan bertujuan untuk membuat penyintas dapat merasakan rileks sehingga pikirannya dapat kembali disegarkan.

Baca Juga: Gunung Ili Lewitolok Meletus, PVBMG Belum Bisa Pastikan Letusan yang Lebih Besar

Pada akhir rangkaian kegiatan, Kementerian Sosial bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat setempat beserta perwakilan dari gereja Bala Keselamatan serta Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI).

Mereka menyatakan komitmennya untuk menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas segalanya serta meyakini bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi bukanlah merupakan unsur agama, tetapi murni tindakan teror yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan warga masyarakat pada umumnya.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler