Aksi Dudung Dinilai Tak Mewakili Pendapat TNI, Ridwan Saidi: Bisa Jadi Ada Sosok Powerfull

3 Desember 2020, 10:24 WIB
PANGDAM Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.* //ANTARA//Dhemas Reviyanto

PR TASIKMALAYA - Nama Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman baru-baru ini menjadi perbincangan publik.

Hal ini berkaitan dengan aksi penurunan baliho Habib Rizieq Shihab yang dinilai telah melanggar.

Mengenai hal ini, mantan Anggota DPR sekaligus budayawan Betawi, Ridwan Saidi buka suara.

Baca Juga: Praktik Politik Uang Biasa Terjadi saat Pilkada, DPR: Jangan Coba-Coba untuk Melakukan Kecurangan!

Ridwan Saidi menilai bahwa tindakan dari Dudung tak banyak disetujui oleh pihaknya.

"Itu (tindakan penurunan bailho, red.) tidak mewakili pikiran dan pendapat TNI ya," ujar Saidi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel Youtube Refly Harun, 3 Desember 2020.

Ia mengatakan bahwa ada respon dari Lemhanas dan beberapa pejabat-pejabat TNI lain seperti Sutiyoso dan Gatot Nurmantyo.

Kemudian ia menyatakan bahwa dengan adanya tindakan tersebut dikhawatrkan akan memecah belah hubungan TNI dan Islam.

Baca Juga: Pencarian Remaja Tenggelam di Sukabumi Tidak Membuahkan Hasil, Tim SAR Minta Bantuan Nelayan

Padahal, sejak peristiwa pembubaran Partai Komunis Indonesia di masa silam, Islam dan TNI mempunyai hubungan yang baik.

"Bagaiamapun, hubungan TNI dengan rakyat, hubungan TNI dengan Islam mudah-mudahan tidak terganggu dengan kasus baliho itu," tegasnya.

Refly Harun pun kemudian menyinggung soal perintah penurunan baliho tersebut.

Ia menyatakan bahwa TNI sebelumnya secara resmi mengatakan bahwa itu bukan perintah dari pihaknya, namun TNI juga tidak marah soal kewenangan Dudung memerintah.

Baca Juga: Minta Maaf Karena Kerumunan, HRS: Terjadi di Luar Kendali Karena Antusias, Akhlak Harus Kita Jaga

Di sisi lain, lanjutnya, KSP menyatakan bahwa penurunan baliho itu bukan perintah dari Presiden.

Refly pun bertanya, mengenai boleh atau tidaknya Pangdam berpangkat Mayjen bisa secara independen melakukan hal seperti itu.

"Ya ada yang merintah tapi itu bukan jalurnya kali. Kan begitu, yang jalurnya membantah semua. Kan itu faktanya. Lalu kalau yang jalurnya membantah semua kan ada di luar jalur," ujarnya.

Lalu Refly Harun menanggapi pernyataan Saidi, dan menanyakan kemungkinan perintah itu datang dari sosok yang powerfull.

Baca Juga: Minta Maaf Karena Kerumunan, HRS: Terjadi di Luar Kendali Karena Antusias, Akhlak Harus Kita Jaga

"Berarti sosok yang powerfull dong?" tanya Refly.

Menanggapi hal itu, Saidi menyebut bahwa kemungkinan memang seperti itu.

"Barangkali ada kaitannya dengan pengarahan dengan karangan bunga. Mungkin ya kan. Tapi saya rasa itu peristiwa tidak berlanjut lah, kan di daerah-daerah juga ada (peristiwa serupa), Jadi Pak Dudung ga begitulah," tukasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler