Viral Video Seruan Jihad dalam Kumandang Azan, Jusuf Kalla Beri Tanggapan

1 Desember 2020, 18:34 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengecam aksi teror di SIgi. /PMI

PR TASIKMALAYA – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menanggapi video viral seorang muazin yang menambahkan kalimat seruan jihad saat mengumandangkan azan.

Dalam video yang beredar, nampak sejumlah jamaah mengikuti kalimat tersebut sembari mengepalkan tangan, dan diduga dilakukan di dalam sebuah masjid.

Menanggapi hal itu, Jusuf Kalla meminta agar masjid tak digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran yang menganjurkan pertentangan.

Baca Juga: Masuk Zona Merah Covid-19, Pemkot Bandung Siapkan Pembatasan Sosial

Selain itu, ia mengingatakan untuk tak menggunakan masjid sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran radikal dan menyerukan pertikaian antar umat beragama.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat virtual bersama pengurus DMI dan pemuda-remaja masjid se-Indonesia pada Selasa, 1 Desember 2020.

“Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” ujar Jusuf Kalla dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Viral Video Adzan Ditambah Kalimat ‘Hayya Alal Jihad’, Jusuf Kalla: Keliru, Harus Diluruskan

Menurutnya, jangan ada yang membawa persoalan perbedaan pilihan ke Masjid atau juga sebagai tempat untuk kampanye.

“Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid,” lanjutnya.

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut juga mengomentari terkait adanya kumandang adzan yang menyerukan jihad.

Baca Juga: Masuk Prolegnas 2021, DPR: Harapannya Tahun Depan RUU PKS Dapat Disahkan

Menurutnya, pemahaman soal jihad harus diluruskan. Sebab, jihad bukan mengajak untuk melakukan pembunuhan dengan mengatasnamakan Islam.

“Jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom atau saling mematikan, karena itu bisa menimbulkan aksi teror seperti yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Makna jihad sebenarnya menyerukan untuk melakukan perbuatan secara bersungguh-sungguh.

Baca Juga: Diperingati Setiap 1 Desember, Berikut Penjelasan tentang Penyakit HIV/AIDS

Sehingga, jihad diartikan untuk mengajak umat islam melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Hal senada juga disampaiakn oleh Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maman Abdul Gani,pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyebut, pemahaman agama secara tekstual tanpa dikaitkan dengan konteksnya dapat menyebabkan pemahaman yang radikal dan ekstrim pada masyarakat.

Baca Juga: Sigi Bergejolak, TNI: Optimis Tumpas Gerombolan Bersenjata MIT

Selain itu, dia juga menghimbau agar Pemimpin ormas Islam dan para ulama untuk memberikan pemahaman pada masyarakat agar tidak menafsirkan dan  memahami Al-quran secara tekstual saja.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler