Network
PR TASIKMALAYA - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lokasi di Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai solusi keterbatasan dana lahan untuk pengelolaan dan pengolahan sampah lebih ramah lingkungan.
"Kita harus punya fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan yang mampu menampung dengan volume yang lebih besar sehingga sanggup memenuhi kebutuhan hingga 50 tahun ke depan," kata Direktur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto pada Selasa, 14 Mei 2024, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Menurut Asep, selain halaman pengelolaan, akan ada tambahan tempat penimbunan lumpur hasil kegiatan pengerukan 13 sungai. Ke depannya, hasil dari proses ini diharapkan dapat terbentuk pulau-pulau kecil yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
“Pulau ini nantinya bisa dikelola oleh Dinas Kehutanan dan Pertamanan Kota Provinsi DKI Jakarta,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Guspardi Gaus Minta Pemerintah Tetapkan Banjir Bandang di Sumatera Barat Sebagai Bencana Nasional
Dikatakannya, saat ini Jakarta telah memiliki tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), 3R (reduce, reuse, recycle ) tempat pengolahan sampah) dan pabrik yang mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif (pabrik RDF).
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan inovasi pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir. Salah satu solusinya adalah dengan membangun fasilitas pengolahan limbah ramah lingkungan di luar daratan.
Lebih lanjut kata Asep, ide tersebut sebenarnya sudah dikemukakan sejak tahun 2012 dan saat ini sudah ada dua negara yang berhasil membangun fasilitas pengolahan sampah di pulau-pulau kecil dan Jakarta bisa mengambil contohnya.
Pertama, di Pulau Semakau, Singapura, pulau ini merupakan hasil pengolahan sampah di pabrik pembakaran sampah dengan prinsip waste-to-energy (WTE). Mereka mendaur ulang abu sisa pembakaran sampah.
