Uu menambahkan, munculnya telur busuk dalam bantuan Gubernur disebabkan lambatnya proses distribusi oleh PT POS.
Selain sudah teranggarkan seluruhnya, seharusnya bantuan dari Gubernur Jawa barat pada Juni ini sudah masuk tahap tiga.
Baca Juga: Hubungan antar-Korea di Ujung Tanduk, Menteri Unifikasi Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela
Namun, kenyataan dilapangan bantuan yang diterima masyarakat terdampak Covid-19 baru tahap satu.
"Ini permasalahannya ada dari distribusi PT POS. Dulu mereka sanggup untuk distribusikan bantuan tepat waktu. Tapi kenyataanya tidak. Hari ini masih banyak masyarakat yang baru menerima bantuan gubernur tahap satu harusnya sudah tahap tiga," tegas Uu.
Dirinya mengaku kasihan terhadap masyarakat terdampak. Pemerintah provinsi Jawa Barat, Gubernur dan dirinya pun jadi ikut tersalahkan. Padahal masalahnya ada didistribusi pengiriman barang.
Baca Juga: Sebut Terobosan Besar, Pakar Inggris Temukan Bukti Dexamethason Kurangi Risiko Kematian Covid-19
Akibat temuan ini, muncul wacana Bantuan Gubernur Jawa Barat dalam bentuk uang tunai. Namun, Uu mengaku tidak setuju bantuan dengan uang tunai khawatir jadi komoditas politik.
"Saya keliling Jabar saat pandemi Covid-19. Saya tahu persis yang dibutuhkan masyarakat adalah sembako. Kalau uang atau bantuan tunai khawatir dimanfaatkan unsur unsur politis," ujar Uu.***