Pasalnya, ujar Uus, kebijakan physical distancing tampaknya tidak akan mempengaruhi harmonisasi hubungan pasangan suami-istri.
Secara angka, lanjut Uus, angka perempuan hamil dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2020 di Kota Tasikmalaya cukup banyak, atau mencapai 3.219 orang.
Akan tetapi, kata Uus, secara grafik dari Januari hingga Maret jumlahnya mengalami tren penurunan.
Baca Juga: Lengah dari Pengawasan Orangtua, Balita 1,5 tahun Tewas Mengambang di Kolam Ikan
"Kami juga terus meminta agar para istri seharusnya bisa ber KB salahsatunya dalam mendukung program angka pertumbuhan penduduk.
"Tapi memang diantara mereka ada yang justru lepaskannya dengan maksud ingin memiliki putra kembali khususnya di pasangan muda," kata Uus.***