Akibat Virus Corona, Perkuliahan di Tasikmalaya Dilakukan Tanpa Tatap Muka, Mahasiswa Menilai Kegiatan Belajar Jadi Kurang Efektif

- 18 Maret 2020, 09:56 WIB
ILUSTRASI kegiatan kuliah.*
ILUSTRASI kegiatan kuliah.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai upaya pencegahan virus corona yang sedang mewabah, Rektor Universitas Siliwangi mengeluarkan surat edaran tentang kebijakan terkait pandemi Covid-19 bagi civitas akademika dan tenaga kependidikan di Universitas Siliwangi.

Surat yang dikeluarkan pada Senin, 16 Maret 2020 tersebut memuat 8 poin di antaranya kebijakan mengenai Kebijakan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan secara daring (online).

Mahasiswa Pendidikan Geografi, Isnan Hadi membenarkan soal kebijakan ini. Pihak jurusan di fakultasnya telah menerapkan metode pembelajaran daring.

Baca Juga: Lakukan Tindakan Preventif, Universitas Siliwangi Keluarkan Surat Edaran terkait Pencegahan Virus Corona

"Iya benar, Jurusan Geografi sendiri pun sudah melakukannya. Seluruh mata kuliah dipindah KBM ke daring menggunakan website geo, email, ataupun WhatsApp grup.

Dari jurusan juga aware sehingga dosen, mahasiswa pun 'di rumah' aja proses KBM-nya hingga bimbingan skripsi," paparnya saat dihubungi PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui pesan instan WhatsApp Rabu, 18 Maret 2020 pagi.

Isnan menyebut, kebijakan yang diterapkan hingga 31 Maret 2020 mendatang ini dinilai efektif baginya sebagai upaya pencegahan dari virus corona, makhluk kecil mematikan yang sulit dijangkau mata.

Baca Juga: Truk Fuso Seruduk Motor CBR dan Truk Box di Ciawi Tasikmalaya, 1 Orang Meninggal Dunia

"Jadi suatu tindakan preventif. Mencegah lebih baik. Jujur kalau bimbingan skripsi mungkin kalau lewat daring sedikit kurang puas. Jadi kurang kalau tidak tatap muka. Nah, tapi keadaannya kan berbeda sekarang, jadi harus beradaptasi lagi dan harus membiasakan," tutur Isnan, mahasiswa semester 8 yang sedang menggarap skripsi.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, salah satu universitas lainnya di Tasikmalaya, Universitas Pendidikan Indonesia memberlakukan hal serupa.

Ari Cahyana mahasiswa tingkat akhir yang sedang dalam kegiatan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) di salah satu sekolah mengatakan sistem daring dilakukan juga oleh pihak kampusnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Mantan Menkes, Nila Moeloek Anjurkan Uang Tidak Dipegang Langsung oleh Tangan dan Harus Dijemur Guna Cegah Penyebaran Covid-19, Simak Faktanya

"Semenjak Rektor UPI mengumumkan kegiatan kampus termasuk pembelajaran ditunda dulu selama 14 hari, mahasiswa UPI tidak melakukan kegiatan apa-apa. Kampus sepi melompong." tuturnya.

"Pembelajaran mahasiswa UPI saat ini menggunakan sistem daring. Ada yang menggunakan SPADA (kuliah daring video call milik UPI), ada juga yang menggunakan google classroom dan grup chat sama dosennya," papar Ari.

Menurut Ari, sistem daring menggunakan SPADA dinilai cukup bagus karena sesuai perkembangan zaman.

Baca Juga: Virus Corona di Malaysia Meningkat Tajam, 2 Orang Pasien Dinyatakan Meninggal Dunia

"Tapi ada juga kendalanya seperti susah mengerti penjelasan dosen, karena lebih baik secara langsung. Kalau ada yang kurang mengerti juga bisa langsung nanya," keluhnya.

Selain itu, kendala lainnya terdapat di spesifikasi laptop masing-masing. Kamera laptop setiap orang yang beda resolusi menjadi permasalahan.

"Kalaupun pakai ponsel sendiri itu ngelag-nya masyaAllah. Kuliah daring menggunakan SPADA bagusan pakai kamera laptop," imbuh Ari melalui WhatsApp.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 dari Manusia terhadap Hewan, BOSF Tutup Sementara Fasilitas Rehabilitasi Orangutan

Solusi lainnya yang digunakan mahasiswa UPI yaitu menggunakan google classroom. Dosen biasanya hanya mengirimkan file powerpoint atau file berbentuk PDF. Mahasiswa disuruh membacanya.

Jika ada materi yang tidak dimengerti, mahasiswa bisa bertanya di kolom komentar, tapi biasanya dosen menanggapinya agak lama.

"Walaupun bisa ditanggapin sama mahasiswa lain juga tapi kalau sistem baca komentar itu kurang efektif. Gaya menangkap pembelajaran setiap orang itu beda-beda," ujar Ari.

Baca Juga: Penonton Tak Memungkinkan Pergi ke Bioskop Karena Covid-19, Pihak Universal Pictures Sediakan Opsi Menonton Online

Meski demikian, dirinya menyebut sistem pembelajaran tanpa tatap muka ini harus tetap diberlakukan dalam keadaan mencegah penyebaran virus corona.

Virus corona Covid-19, menurut Ari, dampaknya tidak main-main. Sebagai mahasiswa harus mengikuti anjuran dari pemerintah dan petinggi kampus dengan mengikuti imbauan dari pemerintah setempat.

"Tapi karena libur selama 2 minggu kita (mahasiswa, red.) jangan jadi leha-leha. Tetap harus mengikuti perkuliahan sebaik mungkin meskipun lewat daring. Semoga juga virus ini secepatnya lenyap dari muka bumi dan kita semua senantiasa diberikan keselamatan dan perlindungan dari Allah swt.," kata Ari mengakhiri.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah