Cegah Penularan Covid-19 dari Manusia terhadap Hewan, BOSF Tutup Sementara Fasilitas Rehabilitasi Orangutan

- 18 Maret 2020, 07:57 WIB
ILUSTRASI orang utan.*
ILUSTRASI orang utan.* /Irsan Mulyadi/ANTARA


PIKIRAN RAKYAT - Guna mencegah penularan Covid-19, Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan (Borneo Orangutan Survival Foundation/BSF) akan menutup sementara sejumlah fasilitas rehabilitasi orangutan di Kalimantan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Chief Executive Officer (CEO) BOSF Dr Jamartin Sihite mengungkapkan bahwa langkah ini guna mencegah penularan dari manusia ke orangutan, bukan hanya antar manusia.

Diketahui virus SARS CoV-2 berasal dari hewan dan ditularkan keada manusia dengan dampak yang mematikan.

Baca Juga: Penonton Tak Memungkinkan Pergi ke Bioskop Karena Covid-19, Pihak Universal Pictures Sediakan Opsi Menonton Online

Namun, belum diketahui bagaimana dampaknya pada satwa liar yang bernama ilmiah Pongo pygmaeus tersebut. 

BOSF tidak akan menerima pengunjung di Samboja Lestari yang telah menjadi situs rehabilitasi yang saat ini menampung 121 orangutan dari berbagai usia.

Kemudian pihaknya juga akan menutup Hutan Kehje Sewen yang menjadi tempat pelepasliaran orangutan dalam 9 tahun terakhir.

Tempat tersebut berada 600 km di utara barat laut Kota Minyak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Terkait Virus Corona, Hasil SKD dan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang CPNS 2019 Belum Jelas

Begitu pula di Nyaru Menteng yang berlokasi dekat dengan Kota Palangkaraya dan Hutan Lindung Bukit Batikap yang merupakan hutan pelepasliaran di Taman Nasional Bukit Baka, Kabupaten Barito Utara.

Tempat tersebut berjarak 12 jam perjalanan darat dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Semua kami tutup dulu, termasuk Pusat Informasi di Nyaru Menteng, juga Samboja Lodge di Samboja. Bahkan kantor pusat kami di Bogor juga tutup. Karyawan di kantor Bogor bekerja dari rumah saja," ujar Sihite.

Karyawan yang pekerjaannya bertemu dan berinteraksi dengan orangutan harus menjalani cek suhu tubuh dua kali sehari.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Rabu 18 Maret 2020: Cibalong dan Sariwangi akan Diguyur Hujan dari Siang hingga Malam Hari

Tidak hanya itu, mereka juga dianjurkan untuk mencuci tangan sesering mungkin, selalu menggunakan masker muka, dan mengenakan sarung tangan.

"Semua barang sekali pakai akan dibakar setelah hari kerja usai," kata Sihite.

Sejak dua pekan terakhir, seluruh karyawan juga mendapatkan asupan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Fasilitas Publik di Kabupaten Tasikmalaya Bakal Mulai Disterilkan

Ia juga menjelaskan, penutupan ini akan berlangsung setidaknya selama satu bulan untuk kemudian dievaluasi kembali.

Setiap pusat rehabilitasi juga menyiapkan tim tanggap darurat untuk orangutan guna mencegah terpapar virus SARS CoV-2.

"Namun sejauh ini kami bersyukur semua aman dan sehat," ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x