Marak Praktik Penipuan Berkedok Investasi, Jurnalistik Solutif PR Bantu Tingkatkan Literasi Masyarakat

- 5 Maret 2020, 19:23 WIB
Penyuluhan dengan tema 'Mari Melek Keuangan' di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 5 Maret 2020.*
Penyuluhan dengan tema 'Mari Melek Keuangan' di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 5 Maret 2020.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN  RAKYAT - Masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Tasikmalaya pada khususnya, memiliki tingkat literasi keuangan yang relatif rendah. Masyarakat seringkali kesulitan mengenali insitusi jasa keuangan yang legal serta tidak legal.

Hal itu terbukti dengan masih maraknya praktek penipuan berkedok investasi serta praktek rentan yang menjerat masyarakat. Sebut saja 'bank emok' yang belakangan ini ramai dibicarakan karena banyak menjerat masyarakat kecil.

Namun, meski memiliki tingkat literasi keuangan yang terbatas, gairah masyarakat untuk berinvestasi masih sangat tinggi.

Baca Juga: Beredar Kabar Biaya Pengobatan Pasien Terjangkit Virus Corona Tak Dicover Pemerintah, Kepala Humas BPJS Berikan Klarifikasi

Terbukti dengan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi pada institusi peminjaman dengan proses cepat, limit pinjaman besar, meski memiliki risiko dan bunga tinggi.

Menyikapi kondisi demikian, Pikiran Rakyat, sebagai media terbesar di Jawa Barat mengaku prihatin dan ikut terpanggil guna membangun literasi perbangkan di masyarakat.

Upaya ini salah satunya dengan menggandeng berbagai stakeholder, seperti Pemkab Tasikmalaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya, dan BTPN Syariah guna melaksanakan penyuluhan memilih lembaga keuangan terpercaya dengan tema 'Mari Melek Keuangan' di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 5 Maret 2020.

Baca Juga: Diwarnai Hujan Walkover di Tengah Wabah Virus Corona, Unggulan Indonesia Tetap Melaju di German Open 2020

Dilaksanakan pula pendatangan nota kesepekatan bersama Pemkab Tasikmalaya, Otoritas Jasa Keuangan, BTPN Syariah, dan Pikiran Rakyat terkait Pemberdayaan Masyarakat Prasejahtera Produktif di Kabupaten Tasikmalaya.

"Pikiran Rakyat ini berubah starategi kontennya. Dari tadinya hanya pemberitaan peristiwa, kini lebih ke jurnalistik yang solutif. Jadi ini bagian dari solusi tersebut," jelas Direktur Bisnis Pikiran Rakyat, Januar P. Ruswita.

Ditambahkan Januar, pihaknya bersama stakeholder lainnya saat ini melihat sejumlah masalah yang memberatkan masyarakat ini dan memerlukan penanganan secepatnya.

Baca Juga: Jalan Masih Terisolir Akibat Longsor, Polres Tasikmalaya Bagikan Sembako pada Warga Desa Santanamekar

Menurutnya, dengan kegiatan seperti ini, maka dicari solusi serta jalan keluarnya agar kehidupan masyarakat lebih baik lagi. Setelah ini, pihaknya akan terus bergerak.

Sebab permasalahan masyarakat bukan hanya sebatas 'bank emok' dan rentenir saja. Akan tetapi juga menyangkut prilaku dan kehidupan masyarakat yang masih perlu diberikan pemahaman.

Sementara itu, Bisnis Choach BTPN Syariah Jawa Barat, Herdis Rosiawan mengakui, saat ini masyarakat dipusingkan dengan pencarian modal. Akhirnya renterir memanfaatkan situasi ini.

Baca Juga: Viral, Dikabarkan Golongan Darah O Paling Rentan Terinfeksi COVID-19, Dekan Fakultas Kedokteran UI Beri Penjelasan

Namun kehadiran BTPN Syariah di Kabupaten Tasikmalaya bukan untuk memerangi adanya rentenir, akan tetapi untuk memberikan solusi kepada masyarakat terkit perbankan yang aman dan terpercaya.

"Jadi kita ini fokus memberikan edukasi kepada masyarakat pra sejahtera yang produktif. Terutama ibu-ibu yang ingin mendapatkan permodalan ," jelas Herdis.

Dikatakannya, jika pihaknya sudah hadir sejak 2012. Di Kabupaten Tasikmalaya sudah lebih 42 ribu nasabah yang menjadi binaan tersebar di seluruh kecamatan.

Baca Juga: Bongkar Bisnis Prostitusi Online dalam Aplikasi Chating, Polres Tasikmalaya Ringkus Seorang Mucikari

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x