Jalan Masih Terisolir Akibat Longsor, Polres Tasikmalaya Bagikan Sembako pada Warga Desa Santanamekar

- 5 Maret 2020, 18:31 WIB
Sejumlah warga korban tanqh longsor tampak antri guna mendapatkan sembako yang disalurkan pihak Polres Tasikmalaya kota, Kamis (5/2/2020).*
Sejumlah warga korban tanqh longsor tampak antri guna mendapatkan sembako yang disalurkan pihak Polres Tasikmalaya kota, Kamis (5/2/2020).* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan warga yang terjebak bencana longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya mendapat pasokan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) yang disalurkan Polres Tasikmalaya Kota, Kamis 5 Maret 2020.

Akibat longsor, akses menuju jalan bagi Desa Santamekar belum normal, sehingga menghambat distribusi kebutuhan pokok masyarakat setempat.

"Dampak longsor ini menyebabkan terputus jalur transportasi dan warga di desa ini terisolir. Distribusi kebutuhan pokok kepada masyarakat belum lancar," kata Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di lokasi longsor, Kamis siang.

Baca Juga: Viral, Dikabarkan Golongan Darah O Paling Rentan Terinfeksi COVID-19, Dekan Fakultas Kedokteran UI Beri Penjelasan

Sebelumnya, sejak awal, polisi telah mendata kebutuhan warga yang terjebak longsor tersebut. Termasuk diantaranya pelayanan kesehatan, seperti bagi ibu hamil dan warga yang membutuhkan pengobatan secara intensif.

"Kita sudah mendata dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Tapi, yang paling dibutuhkan warga di sini adalah makanan dan kebutuhan pokok lainnya," kata Anom.

Menurut Anom, meskipun akses ke perkampungan warga sudah bisa dilalui, kondisinya belum lancar, karena masih ada alat berat yang membersihkan material longsor.

Baca Juga: Bongkar Bisnis Prostitusi Online dalam Aplikasi Chating, Polres Tasikmalaya Ringkus Seorang Mucikari

"Kalau untuk warga yang direlokasi belum ada. Namun, akses jalan belum normal, karena masih proses perbaikan dampak bencana," kata dia.

Sebelumnya, Komandan Kodim 0612/ Tasikmalaya Letnan Kolonel Infanteri Imam Wicaksana menyebut, belum ada tanda-tanda ditemukannya korban tertimbun longsor di Desa Santanamekar, sampai Kamis pagi.

Waktu pencarian pun diperpanjang selama 7 hari ke depan menjadi 14 hari sejak evakuasi pertama dilakukan pada Jumat lalu.

Baca Juga: Jelang Piala AFF 2020, PSSI Seleksi Tiga Calon Pelatih Tim Nasional Wanita

Bahkan Polisi pun mendatangkan anjing pelacak K-9 dari Polda Jawa Barat untuk memudahkan pencarian keberadaan korban yang diduga tertimbun longsor.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x