Menata PKL Bandung Upaya Tingkatkan Ekonomi saat Pandemi Covid-19

- 7 Oktober 2020, 12:02 WIB
Kawasan PKL Dakota Bersahaja yang baru saja dilaunching, menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan bagi pedagang dan pengunjung.
Kawasan PKL Dakota Bersahaja yang baru saja dilaunching, menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan bagi pedagang dan pengunjung. /Hj. Ati Suprihatin/Galamedia./

PR TASIKMALAYA – Masyarakat Indonesia di masa pandemi covid-19, banyak yang mengalami peralihan profesi. Seperti di PHK atau yang berstatus 'dirumahkan'.

Tidak sedikit, mereka yang sebelum pandemi sebagai pekerja, beralih menjadi pedagang UMKM, serta banting setir menjadi pedagang kaki lima.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung menilai adanya sisi positif sebagai usaha ekonomi mandiri yang dilakukan masyarakat.

Baca Juga: Olahraga dan Seni Budaya Pererat Kebersamaan Masyarakat Indonesia di Thailand

Pemkot Bandung kembali menata kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Jalan Dakota. Sebelumnya, 16 PKL berada di depan salah satu toko serba ada (Toserba).

Penataan dilaksanakan setelah paguyuban PKL beraudiensi dan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung dan TNI AU.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku bersyukur dan bangga karena PKL Dakota tersebut sudah tertata dengan baik.

Baca Juga: Sinar Biru Gadget Dapat Merusak Kesehatan Kulit, Cegah dengan Cara ini!

Dengan demikian, ke depannya, ia berharap kepada para pedagang agar dapat menjaga kawasan tersebut.

“Alhamdulillah hari ini ibu lurah dan seluruh jajaran tokoh masyarakat termasuk juga dukungan Danlanud, menata PKL Dakota Bersahaja (Bersih, Sehat dan Terjaga) dengan jumlah 16 pedagang.

"Saya harap PKL merupakan bagian dari upaya kita menata PKL tiada henti, dengan setiap wilayah harus ditata,” kata Oded di Bandung.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menyebar di Udara Sejauh 1,8 Meter? ini Penjelasan CDC

Oded pun berharap, penataan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucapnya

Sementara itu, Kepala Dinas KUMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengungkapkan, di kawasan tersebut terdapat 16 pedagang dan 17 lapak.

Baca Juga: Jika Trump Masih Reaktif Covid-19, Joe Biden Pertimbangkan Debat Kedua Capres AS

Tak hanya itu, uniknya, penataan tersebut murni dari biaya swadaya pedagang.

“Jumlah PKL sejumlah 16 pedagang dan 17 lapak serta biaya kegiatan penataan biaya swadaya pedagang,

“Penataan ini mampu menopang perekonomian di saat pandemi Covid-19. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,”  kata Atet.

Baca Juga: Siap-siap! Kemnaker Salurkan Bantuan Subsidi Gaji 7 Oktober 2020

Lurah Sukaraja, Evi Oktaviani menyampaikan, sebelumnya PKL di kawasan tersebut sareukseuk atau kurang nyaman. Sehingga perlu penataan.

“Jadi pada saat itu kami fasilitasi keinginan dari paguyuban PKL. Mereka ingin ditata, dan menjadikannya lebih tertib, bersih, dan indah.

“Untuk status lahan, aset milik TNI AU. Lalu kita koordinasi, dan arahan kepada KUMKM. Setelah proses dilalui, barulah kami lakukan penataan,” kata Evi.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tuai Polemik, DPR: Silakan Ajukan ke MK

Apresiasi pun dilontarkan oleh Dan Lanud Hussein Sastranegara, Kol Pnb Bonang Bajuadji. Menurutnya, warga Kota Bandung mudah beradaptasi, dan memiliki inovasi yang luar biasa.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x