PR TASIKMALAYA – Pusat Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut, virus Corona bisa menyebar di udara dari orang yang terinfeksi sejauh 6 kaki atau sekitar 1,8 meter.
CDC mengatakan, virus corona bisa tersebar melalui partikel-partikel kecil yang dapat bertahan di udara, dan menginfeksi orang dengan jarak yang sebelumnya dianggap aman.
“Pembaruan hari ini mengakui adanya beberapa laporan yang dipublikasikan, yang menunjukkan keadaan terbatas dan tidak biasa di mana orang dengan Covid-19 menginfeksi orang lain yang berjarak lebih dari 6 kaki atau tak lama setelah orang yang positif Covid-19 meninggalkan suatu lokasi,” jelasnya.
Baca Juga: Kampus Merdeka dari Kemendikbud, Upayakan Lulusan Sarjana dengan Kompetensi Daya Saing di Masa Depan
Penelitian lainnya menyebutkan, Sars-CoV-2 dapat ditularkan melalui udara pada jarak yang lebih besar daripada yang dipahami pada tahap awal pandemi.
Terdapat indikasi CDC untuk melakukan pembaruan dalam panduannya. Bulan lalu, CDC mengunggah dan menarik kembali pedoman terkait transmisi udara, dan menyatakan bahwa hal tersebut masih sebagai draft yang salah diposting.
Panduan baru hadir ketika pandemic di AS, bergeser ke tahap yang lebih intens. Rata-rata terjadi tujuh kasus baru di 34 negara bagian AS.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 7 Oktober 2020: akan Cerah Berawan Sepanjang Hari
Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu. Selain itu, wabah virus di Gedung Putih terlihat semakin besar.
Namun pada saat yang sama, sekolah-sekolah dibuka kembali, negara-negara bagian seperti Florida telah mencabut pembatasan restoran dan bisnis lainnya, serta pendekatan cuaca.