Longsor Tutupi Akses Jalan di Dua Desa Cianjur, BPBD Terkendala Alat Berat

- 5 Oktober 2020, 14:59 WIB
Sejumlah desa di Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, terisolir akibat akses jalan utama antar kecamatan tertutup longsor di sejumlah titik, sehingga aktifitas warga terutama pereonomian lumpuh total (ANTARA/Ahmad Fikri)
Sejumlah desa di Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, terisolir akibat akses jalan utama antar kecamatan tertutup longsor di sejumlah titik, sehingga aktifitas warga terutama pereonomian lumpuh total (ANTARA/Ahmad Fikri) /

PR TASIKMALAYA – Longsor telah menyebabkan dua desa yang ada di Cianjur terisolasi dan perekonomian terhenti.

Longsor yang menutupi akses utama jalan diperparah dengan kurangnya alat berat yang digunakan. Sehingga masyarakat juga ikut membantu dengan menggunakan alat seadanya.

Selain tekendala alat berat, adanya banjir juga memperlambat pembukaan jalan.

Baca Juga: Covid-19 Masuki Area Pondok Pesantren, Ganjar Minta Penanganan Khusus

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat.

Terkendala minimnya alat berat untuk membuka kembali akses jalan penghubung antar kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Leles, Cijati, dan Argabinta yang terisolasi akibat tertutup longsor dengan ketinggian beragam.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfab Sopyan mengatakan dua alat berat yang diturunkan tidak dapat bekerja maksimal karena fokus melakukan penanganan di lokasi banjir, sehingga proses membuka kembali akses jalan terhambat.

Baca Juga: Naik SUV Hitam, Donald Trump Sapa Pendukung saat Masih Positif Covid-19

Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkat di Pemkab Cianjur dan Provinsi untuk menambah jumlah alat berat, guna membuka akses jalan yang terisolir sehingga dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat, bahkan sejumlah desa di Kecamatan Leles masih terisolir.

Minimnya alat berat ungkapnya, membuat alat berat difungsikan untuk penanganan di lokasi banjir sekaligus membuka akses jalan yang tertutup tidak jauh dari lokasi banjir di dua Kecamatan.

“Kami berharap hari ini ada tambahan alat berat yang fokus membuka jalan yang tertutup longsor,” katanya.

Baca Juga: Naik SUV Hitam, Donald Trump Sapa Pendukung saat Masih Positif Covid-19

Sementara itu, Ilham Hendrayana tokoh masyarakat Kecaman Leles, mengatakan hingga saat ini sejumlah desa di Kecamatan Leles masih terisolir.

Bahkan upaya membuka kembali jalan sebagai akses perekonomiann terpaksa dilakukan warga dengan menggunakan alat manual.

Jalan utama penghubung antar kecamatan dan desa di wilayah tersebut, tertutup longsor dengan ketinggian beragam mulai dari 80 cm hingga 1,5 meter.

Baca Juga: 8 Tips Agar Selalu Bahagia saat Pandemi Covid-19, Salah Satunya Berjemur

Sehingga hal itu cukup menyulitkan warga dan relawan untuk membuka kembali akses jalan dengan menggunakan alat seadanya.

“Aktivitas warga yang tidak berjalan sama sekali di dua desa, Purabaya dan Sukamulya-Kecamatan Leles yang berbatasan dengan Kecamatan Cijati. Warga tidak dapat melakukan aktivitas terutama aktivitas ekonomi karena jalan menutju Cijati tempat warga biasa berbelanja tertutup longsor,” tutupnya.

Dia dan seribuan kepala keluarga di wilayah tersebut, berharap alat berat segera datang untuk membuka kembali akses jalan.

Baca Juga: Garam Rakyat Bakal Dapat Sentuhan Teknologi dari Pemerintah

Sehingga aktivitas terutama perekonomian warga di wilayah tersebut kembali dan bantuan segera masuk untuk warga yang membutuhkan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x