Jembatan Hancur Tersapu Longsor, Akses 75 Kepala Keluarga di Ciawi Terisolasi

- 10 Juni 2020, 20:55 WIB
Akses jembatan dan jalan bagi 75 kepala keluarga di Desa Bugel Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya kini tidak bisa dilalui akibat hancur tersapu longsoran tanah, Rabu 10 Juni 2020.*
Akses jembatan dan jalan bagi 75 kepala keluarga di Desa Bugel Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya kini tidak bisa dilalui akibat hancur tersapu longsoran tanah, Rabu 10 Juni 2020.* //KP/ ARIS MF

PR TASIKMALAYA - Akses jembatan dan jalan bagi 75 kepala keluarga di Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya kini tidak bisa dilalui akibat hancur tersapu longsoran tanah, Rabu 10 Juni 2020.

Akibatnya warga pun kini kesulitan untuk beraktivitas menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Selain memutuskan jembatan, longsor juga mengakibatkan saluran irigasi dan pipa air bersih turut tersapu.

Baca Juga: Batal Berangkat ke Tanah Suci, Calon Jemaah Haji Bakal Dapat 'Nilai Manfaat'

Bencana longsor terjadi setelah wilayah Ciawi dan sekitarnya diguyur hujan sejak Selasa, 9 Juni 2020 sore hingga Rabu pagi.

Tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter ambrol, mengakibatkan jembatan sepanjang 25 meter yang baru dua hari selesai dibangun ambrol tersapu material longsoran.

Kepala Desa Bugel, Ruhimat mengatakan, jembatan yang baru saja selesai dibangun melalui anggaran Dana Desa tersebut ambrol tersapu material longsoran. Bahkan, saluran irigasi dan saluran pipa air bersih juga ikut tersapu longsor.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Tersiar Kabar Virus Corona Disebut Tidak Lebih Ganas dari Virus Flu Babi

"Hujan deras mengguyur sejak Selasa sore hingga Rabu pagi, mengakibatkan tebing setinggi sekitar 100 meter longsor. Longsoran mengakibatkan jembatan di Kampung Panampikan putus, hingga mengakibatkan satu kampung terisolasi," ucapnya.

Selain memutuskan jembatan, longsor juga mengakibatkan saluran irigasi dan pipa air bersih turut tersapu. Sehingga warga yang hendak beraktivitas harus melewati parit-parit atau pematang sawah.

Baca Juga: Bidik 100 Warga, Rapid Test Massal di Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya Tinggal Menunggu Hasil

Dikatakan Ruhimat, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian longsor tersebut, hanya saja kerugian materi. Namun untuk kerugian materi hingga saat ini masih dihitung.

Pasalnya longsor bukan hanya menyebatkan jembatan, saluran irigasi dan saluran air bersih terputu saja, akan tetapi material longsor juga menimbun hektaran area pertanian.

Sehingga akibat terputusnya saluran air bersih mengakibatkan ratusan KK ini terpaksa harus mencari sumber air bersih.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Dorce Gamalama Resmi Jadi Sopir Pribadi Raffi Ahmad

"Jembatan ini dibangun dari Dana Desa menganggarkan sebesar Rp 51 juta. Baru saja selesai, namun sudah tersapu oleh longsor," tambah Ruhimat.

Dijelaskan Ruhimat, sebenarnya pembangunan jembatan itu sudah selesai sejak sebulan lalu. Namun untuk penggunaan jembatabnya baru saja dua hari dioperasikan.

Menanggapi kejadian tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan TNI Polri juga BPBD untuk membangun jembatan darurat dari bambu. Hal ini agar warga bisa kembali beraktivitas.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Sebuah Penelitian Ungkap Telan Sperma Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19?

Ruhimat menambahkan, kejadian bencana alam juga terjadi di Kampung Cipulus, dimana material longsoran menutup akses jalan. Anggota BPBD, TNI dan Polri berupaya mengevakuasi material longsoran.

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x