Pengeboman Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terus Berlanjut, Warga Sekitar Ikut Resah

- 4 Juni 2020, 09:24 WIB
TEROWONGAN kereta cepat Jakarta-Bandung garapan PT KCIC.*
TEROWONGAN kereta cepat Jakarta-Bandung garapan PT KCIC.* //DOK. PT KCIC

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah pengeboman untuk membuat terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung terus terjadi.

Sejauh ini sudah 8 kali dilakukan pengeboman hingga membuat warga menjadi resah.

Pada Oktber lalu, warga dan pihak PT CREC sudah bersepakat dan akan menghentikan sementara pengeboman tersebut.

Baca Juga: Selebrasi Berlutut Marcus Thuram akan Dijatuhi Sanksi, Keputusan DFB Dipertanyakan

Namun nyatanya kini, pengeboman terjadi lagi. Aktivitas pengemboman Gunung Bohong di Jawa Barat itu kembali menimbulkan keresahan warga khususnya RW 13, Kampung Tipar Silih Asih, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Ketua RW 13 Desa Laksana Mekar, Ahmad Sutisna itu mengatakan proyek pengeboman akan terus berdamapk pada bangunan milik warga sekitar.

Jika pelaksana proyek tetap melanjutkan pembuatan terowongan, warga menuntut adanya penggantian atas lahan dan bangunan agar tidak ada warga yang terdampak.

Saat ini saja, sejumlah rumah warga terutama di RT 04 dalam kondisi retak dengan lebar bahkan mencapai 2 cm.

Baca Juga: Viral Video TikTok Tunjukkan Ratusan iPhone 6 Terpajang jadi Ubin Dekoratif Sebuah Pagar Rumah

"Sampai saat ini baru 8 kali pengeboman, tapi rumah warga hampir semuanya mengalami kerusakan. Tapi tidak ada ganti rugi juga atas kerusakan rumah kami. PT. CREC sendiri tidak bisa menjamin keselamatan warga," katanya.

Demikian dikutip dari artikel di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Pengeboman Proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung Kembali Terjadi.

KCIC sebagai pemilik proyek mengakui jika pengeboman yang dilakukan PT. CREC yang ditunjuk sebagai pelaksana pengeboman tidak sesuai dengan ambang batas aman 2 milimeter getaran.

Sementara itu, pengeboman yang dilakukan dampaknya 10 kali lebih kuat ketimbang ambang batas.

Baca Juga: Saat Pandemi Covid-19, Beredar Video Aksi Mahasiswa di Jakarta Menuntut Jokowi Turun, Simak Faktanya

"PT. KCIC sendiri mengakui kekuatan ledakannya melebihi ambang batas. Ahli ITB bilang kalau mau sampai selesai, perlu 400 kali pengeboman. Jelas rumah warga kami pasti hancur kalau seperti itu," tambahnya.

Menurut Ahmad, PT CREC selaku pelaksana proyek tersebut mengirimkan surat pemberitahuan bahwa pada tanggal 3 Juni akan ada pengeboman kembali.

"Padahal berdasarkan kesepakatan, tak boleh ada pengerjaan terlebih dahulu sebelum terbit surat keputusan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil," ujarnya, Rabu 3 Juni 2020.

Jika aktivitas akan terus berlanjut, warga akan meminta ganti rugi atas bangunan mereka yang terdampak.*** (Cecep Wijaya Sari)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x