“Jadi saya sampaikan jika kadar antibodi saya masih tinggi di angka 180an, saya diberi saran oleh dokter spesialis agar menunda vaksin," ujar Bima Arya.
"Tapi saya punya jatah vaksin, jadi saya kasih ke yang memerlukan, kebetulan Kang Mahfud ini datang ke Balaikota Bogor, dan kondisinya fit untuk divaksin,” sambungnya.
Menurut Bima Arya, saat ini prioritas vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan, salah satunya yang bertugas di lapangan.
Baca Juga: Bunuh Putri yang Berusia 22 Tahun, Sepasang Suami Istri di Malaysia Dijatuhi Hukum Gantung
Dari target 86.000 sasaran, saat ini vaksin baru bisa menyasar ke 34.000 ribu target.
“Jadi masih kurang, makanya diberikan ke yang benar-benar prioritas,” ucap Bima Arya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua adalah mereka yang merupakan pelayan publik seperti ASN, pejabat publik, pedagang hingga wartawan.
Ada beberapa lokasi vaksinasi, yakni di Gedung Puri Begawan, SMPN 5, RS Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark dan Technonet IPB, ICC Botani.
Jadi, ada kategori profesi pelayan publik di Kota Bogor yang masuk daftar penerima vaksin, seperti ASN, pejabat publik, TNI, Polri, DPRD, BUMN/BUMD, guru,Dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata hotel/resto, ojol, taksi online dan wartawan," katanya.