Gelar Rapid Test Tahap II, Kadinkes Siapkan 6 Pos dengan Tiga Sesi

9 April 2020, 07:20 WIB
Suasana Rapid Test di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (7/4/2020).* BUDI SATRIA/PRFM /

PIKIRAN RAKYAT - Rapid Test Massif tahap II mulai dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bandung. Sebanyak 300 peserta yang telah mendapat undangan, melaksanakan uji petik Covid-19 dengan mekanisme drive thru di Kawasan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) pada Selasa, 7 April 2020.

Dituturkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami menyebut bahwa rapid test ini sama seperti tahap I.

Dalam arti lain, pihaknya melakukan tes dengan 3 mekanisme, yakni drive thru, door to door dan rumah sakit.

Baca Juga: Turut Berduka Cita, Fiersa Besari: Sampai Jumpa di Kehidupan Berikutnya Bung Glenn

“Yang pertama mekanisme drive thru sebanyak 300 peserta undangan di SJH. Yang kedua dengan mekanisme door to door, dan yang ketiga pelaksanaan di rumah sakit,” ungkap Kadinkes di sela-sela pelaksanaan tes mekanisme drive thru.

Lebih lanjut, Grace menerangkan pelaksanaan drive thru, pihaknya menempatkan 6 tim di 6 pos pemeriksaan.

Selain itu, undangan yang hadir dijadwalkan dalam tiga sesi dengan total 100 peserta tiap sesi, sehingga ini akan mencegah penumpukan antrian panjang kendaraan.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pernyataan WHO Bahwa Covid-19 Bisa Bertahan di Udara 8 Jam, Cek Faktanya

Pun begitu, hal tersebut merupakan upaya perbaikan pelayanan sebagai hasil evaluasi pelaksanaan pada tahap I.

“Evaluasi dari pelaksanaan pada tes tahap I, Alhamdulillah hari ini lebih lancar. Tahap I kami siapkan 4 pos, kini kami tambah menjadi enam pos pelayanan sehingga kecepatan pelayanan bisa ditingkatkan.

"Selain itu, kami menjadwalkan undangan ke dalam 3 sesi, yaitu pukul 08.00-09.00, 09.00-10.00 dan 10.00-11.00," paparnya.

Baca Juga: Tersenyum dan Berbahagia, Cara Mudah Tingkatkan Sistem Imun Selama Pandemi Covid-19

"Meskipun jumlah peserta lebih banyak, namun dengan pembagian undangan per sesi 100 peserta dan penambahan pos pelayanan, sehingga tidak terjadi penumpukan dan antrian panjang kendaraan,” terang Grace Mediana dalam pernyataan yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemprov Jabar pada 8 April 2020.

Sementara untuk tes dengan mekanisme door to door sudah dimulai sejak Senin lalu. Bahkan, sebanyak 1.000 peserta sudah menjadi sasaran tes yang dilakukan jajaran puskesmas.

“Mudah-mudahan pada Kamis atau Jumat besok, mekanisme door to door ini bisa rampung. Selain itu, kami juga mengalokasikan sebanyak 500 alat tes, untuk dilaksanakan di lokasi pengungsian bencana banjir,” tutur Grace.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia

Dalam kesempatan tersebut, Grace mengungkapkan terkait hasil Rapid Test tahap pertama.

Berdasarkan jumlah kuota sebanyak 556 alat tes, terdapat 3 positif, 5 invalid dan sisanya negatif. Grace mengharapkan penanganan rapid test akan jauh lebih tertata.

“Untuk peserta dengan hasil positif, sudah kami tindak lanjuti dengan langkah berikutnya. Yaitu dengan melakukan tes swab di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Semoga hasilnya bisa negatif, supaya langkah-langkah dalam penanganan kami selanjutnya akan lebih tertata,” harap Grace.

Baca Juga: Tak Berpenghasilan di Tanah Rantau, Pemudik dari Zona Merah Dikarantina di Rumah Isolasi

Di sisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Riantini mengungkapkan, telah terjadinya sedikit hambatan di pos pendaftaran. Secara detail, Setiap undangan telah diberi soft file formulir untuk dicetak dan diisi secara mandiri.

Namun dalam pelaksanaannya, masih dijumpai undangan yang belum mencetak formulir. Inilah yang membuat pihaknya mengantisipasi dengan menyediakan lembar formulir di pos pendaftaran.

“Dalam pelaksanaannya, masih ada undangan yang belum mencetak formulir. Namun, kami telah mengantisipasi dengan menyediakan lembar formulirnya di pos pendaftaran,” ungkap Riantini.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pemerintah Pinjam Bank Dunia 5 Triliun untuk Listrik Gratis

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan minuman mengandung ion bagi para petugas pelayanan. Hal ini untuk mengantisipasi agar mereka tidak terkena dehidrasi.

“Berhubung petugas di pos pelayanan ini harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap yang cukup panas dan menguras cairan tubuh,” pungkas Riantini.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler