Pastikan Stok Bulog Aman di Tengah Merebaknya Covid-19, Ridwan Kamil Ajak Warga Jawa Barat Belanja Sewajarnya

19 Maret 2020, 07:21 WIB
ILUSTRASI beras di Gudang Bulog.* /RIZKI PUTRI/KABAR BANTEN/

PIKIRAN RAKYAT - Harga sembako di Jawa Barat masih terbilang stabil. Ini dibuktikan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sudah memastikan stok bulog dan stok gula pasir terpantau aman.

Namun demikian, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk membeli sembako secukupnya dan sewajarnya.
 
Ini dikarenakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar memiliki sistem untuk memastikan suplai sembako.
 
Baca Juga: Rampas Hak Pejalan Kaki, Puluhan Motor Bederet Terpakir di Trotoar Kawasan Pasar Singaparna

"Jangan panic buying dalam situasi pandemi coronavirus (COVID-19) ini. Normal-normal saja, kami sudah punya sistem untuk memastikan suplai sembako aman," kata Kang Emil usai meninjau harga sembako di Pasar Sederhana, Kota Bandung pada Rabu, 18 Maret 2020.

Lebih lanjut, Kang Emil menganggap ketersediaan barang-barang yang tercukupi di bulog harus diambil sisi positif oleh masyarakat.

"Dengan ketersediaan barang-barang di Bulog, mudah-mudahan ini bisa dipahami. Belanjalah sewajarnya, belanjalah secukupnya, sehingga tidak ada suplai yang terganggu," imbuhnya, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemprov Jabar.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Diduga Terinfeksi Covid-19, Seorang Laki-Laki Terjatuh di Depan Rumah Makan Padang, Simak Faktanya
 
Bahkan secara umum, harga sembako masih stabil. Stok Bulog terpantau aman. Sebelumnya, stok gula pasir sempat terganggu akibat tersendatnya impor, tetapi sekarang sudah kembali lancar.

“Secara umum harga masih terkendali, kecuali gula pasir, yang biasanya di 12,5 (dua belas ribu lima ratus) sekarang ada di 17 (tujuh belas ribu). Tapi, (stok) barang ada. Kemarin kelangkaan karena impornya yang sedikit tersendat, sekarang sudah lancar,” ucapnya.

Selain itu, Kang Emil menegaskan bahwa social distancing yang diterapkan di Jabar bukan berarti tidak melakukan kegiatan apapun.
 
Baca Juga: Bentuk Dukungan Terkait Arahan Pemerintah Pusat, Pengelola BB-TNBTS Lakukan Penutupan Sementara Gunung Bromo
 
Social distancing adalah menjaga jarak saat berinteraksi dan tidak melakukan kegiatan yang sifatnya tidak wajib.

"Jadi, kalau pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan itu wajib. Tapi, tips-nya secepat mungkin, kemudian jaga jarak, jangan terlalu dekat, kalau sedang tidak enak badan gunakan masker," katanya.

"Social distancing adalah cara partisipasi dari warga untuk mencegah pandemi yang sedang beredar terkait virus corona di Jabar," pungkasnya.***
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler