Tanam 8.000 Pohon di Kali Bekasi, Bukti Pemprov Jabar Galak akan Lingkungan Hidup

2 Maret 2020, 20:30 WIB
KALI Bekasi. BBWS bersiap melakukan normalisasi dengan pengadaan lahan pada tahun ini.* /RIESTY YUSNILANINGSIH/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Banjir masih terjadi di sejumlah titik di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berusaha mencegah datangnya banjir. Salah satunya adalah dengan mereboisasi kembali lahan yang tak terpakai.

Inilah yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama warga menanam ribuan pohon berjenis akar wangi di bantaran Sungai Kali Bekasi pada Minggu, 01 Maret 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa kehadiran Ridwan Kamil ini didampingi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan.

Baca Juga: Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Kegiatan Baden Powell Festival Kwarcab Tasikmalaya Diwarnai Berbagai Rangkaian Kegiatan

Dalam kegiatan reboisasi itu, Ridwan Kamil menanam sekitar 8.000 pohon dengan mayoritas pohon akar wangi.

"Kami (Pemprov Jabar) bersama forum RW dan Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama menanam pohon dan vetiver di DAS Kalimalang sekitar delapan ribu pohon," ucap Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil.

Dalam upaya mencegah banjir, Kang Emil amat mengapresiasi reboisasi inisiasi Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama tersebut.

Baca Juga: Konfirmasi Dua Kasus Positif Virus Corona Muncul di Indonesia, Bukti Keseriusan Pemerintah dalam Membuka Informasi

Terlebih, beberapa waktu yang lalu hampir seluruh titik di Perumahan Kemang Pratama tergenang banjir. Ini disebabkan luapan air sungai saat hujan dengan curah cukup tinggi mengguyur wilayah Bekasi.

"Ini adalah inisiatif yang sangat saya hargai sebagai bentuk kolaborasi Pentahelix. Untuk itu warga di daerah lain pun harus melakukan hal yang sama," tambah Kang Emil.

Sementara itu, Kang Emil menuturkan rencanan  terdekatnya untuk memulai gerakan penanaman 50 juta pohon di seluruh area lahan kritis di Jawa Barat.

Baca Juga: Pasca Penangguhan Sementara karena Wabah Virus Corona, Animo Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk Umrah Masih Tinggi

"Kita akan mulai gerakan menanam 50 juta pohon di seluruh lahan kritis di Jabar. Nah, itu perlu partisipasi masyarakat. Semoga ini adalah bagian kekompakan warga dan pemerintah," ucapnya.

Di sisi lain, penanganan banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi akan dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Lebih detailnya, mengebut pembangunan danau retensi dan normalisasi sungai.

"Untuk banjir Bekasi, persiapan dari Kementerian PUPR untuk danau retensi dan normalisasi sungai terus dikebut prosesnya, yang nilainya Rp 4,3 triliun.

Baca Juga: Dua Warga Depok Dikonfirmasi Positif Virus Corona, Ridwan Kamil Sampaikan Pesan pada Masyarakat Jawa Barat

"Mohon doa dari warga agar inisiatif yang mahal ini menghasilkan solusi untuk penanggulangan banjir di Kota dan Kabupaten Bekasi," kata Kang Emil.

Selain itu, Kang Emil akan meminta warga untuk berhenti membuang sampah ke sungai. Ini sebagai upaya menyokong kegiatan pencegahan banjir yang sedang dilakukan pemerintah.

"Saya kira kalau itu dilakukan, sangat bisa mengurangi potensi kebencanaan," tegasnya.

Baca Juga: Viral, Tak Gunakan Masker Saat Batuk, Penumpang Kereta di Jepang Kena Semprot Lelaki Tua yang Khawatir Soal Virus Corona

Dituturkan khusus oleh Kang Emil pada warga Bekasi bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Jabar akan mengubah 12.000 hektare lahan perkebunan menjadi hutan sebagai reboisasi terbesar di Jabar. Tujuan kegiatan itu untuk memaksimalkan serapan air agar tidak terjadi longsor dan banjir.

"Saya sampaikan kabar baik di tahun ini sebanyak 12 ribu hektare lahan yang tadinya kebun akan kita jadikan hutan agar serapan air jadi maksimal, maka potensi bencana bisa berkurang," ujarnya.

Pun begitu, kegiatan reboisasi ini akan dilakukan di berbagai daerah di Jabar. Lebih khususnya, Jabar wilayah tengah ke selatan yang memiliki potensi banjir dan longsor cukup tinggi.

Baca Juga: Merebak Isu Pupuk Palsu, Petani Mulai Resah dan Minta Pemkot Tasikmalaya Lakukan Antisipasi

Atas kehadiran Kang Emil, Ketua Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama Razaki menuturkan bahwa Kang Emil adalah bentuk perhatian Pemprov Jabar terhadap kondisi lingkungan di Bekasi.

Adapun penanaman kembali delapan ribu pohon ini dimaksudkan untuk menghijaukan kembali daerah Kemang Pratama yang lahannya berada di bawah permukaan sungai.

"Tujuan dari gerakan Kemang Pratama menanam delapan ribu pohon ini untuk menghijaukan atau reboisasi daerah kita, di mana 40 persen lahan Kemang Pratama ini di bawah dari permukaan air sungai sehingga hujan sedikit pasti tergenang oleh luapan air sungai ini," kata Razaki.

Baca Juga: Jantung Desa Cibaregbeg Dihubungkan Kembali, Ridwan Kamil: Tidak Ada Lagi Anak Sekolah Berangkat Naik Rakit

Meskipun, penggunaan tanggul sudah dioptimalkan. Namun itu belum cukup, karena air dari sebelah timur tetap akan masuk ke Kemang Pratama.

"Memang sudah pakai tanggul tapi tidak menyelesaikan masalah karena air dari sebelah timur atau perkampungan masuk semua ke sini," tambahnya.

Pun begitu, dituturkan oleh Razaki bahwa sebanyak 32 titik tanggul di Kemang Pratama telah jebol saat terjadi luapan air sungai.

Baca Juga: Berikan Kontribusi Luar Biasa, Menlu RI Retno Marsudi Terima Bintang Kehormatan dari Presiden Afghanistan

Oleh karena itu, Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama terus berupaya menghijaukan bantaran sungai yang sudah terabrasi.

"Kita juga bekerja sama dengan BBWS dan pemerintah daerah untuk bagaimana memperkuat lagi bantaran sungai salah satunya dengan menanam pohon vetiver dan pohon lainnya seperti yang sedang dilakukan saat ini," ujarnya.

Dengan demikian, gerakan menanam delapan ribu pohon di Kemang Pratama juga bertujuan membuat hutan mini di area pinggir sungai. Area hutan mini ini dapat dijadikan wahana edukasi dan konservasi tanaman langka serta menginisiasi gerakan Kemang Pratama Berkebun.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler