PR TASIKMALAYA - Israel dan Palestina masih terus menjadi sorotan publik dunia. Terbaru, pasukan militer Israel dan kelompok Hamas dari Palestina menyepakati adanya gencatan senjata selama empat hari, yang dimulai hari ini, Jumat, 24 November 2023.
Banyak hal yang disetujui dalam kesepakatan tersebut. Dari mulai pembebasan sandera, sterilisasi kawasan perang, hingga pemberlakuan jeda pertempuran.
Dalam hal ini, dinyatakan oleh berbagai media Timur Tengah, bahwa ini merupakan jeda pertempuran antara kedua belah pihak, sejak awal serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Untuk itu, demi memastikan informasi terkait pertempuran yang benar-benar berhenti untuk paling tidak selama 4 hari. Berikut kami laporkan informasi yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, Jumat.
Aktivitas bersenjata dijeda selama gencatan senjata
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Qatar adalah pihak yang menengahi adanya kesepakatan ini. Karenanya salah satu gudang informasi mengenai isi kesepakatan ini dapat ditanyakan pada mereka.
Kepala Perundingan Qatar, Mohammed Al Khulaifi ditanya mengenai aktivitas bersenjata saat gencatan senjata dilakukan. Menurutnya, jelas tidak akan ada serangan apapun dari kedua belah pihak.
“Tidak ada serangan apapun. Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa-apa,” katanya menegaskan.
Selain itu, menurutnya Hamas telah mempercayai bahwa Israel telah setuju untuk berhenti melakukan serangan udara. Hal itu akan terjadi di wilayah Gaza Utara pada pukul 10 pagi sampai dengan jam 4 sore waktu setempat, setiap hari selama masa gencatan senjata berlaku.
Baca Juga: Incar Perhatian Politik Lewat Boikot Produk Israel, PBNU: Sudah TerasaAdapun untuk wilayah Gaza Selatan, Israel bahkan akan menghentikan secara total saat gencatan senjata serangan udara yang mereka miliki.
Editor: Wulandari Noor
Sumber: Aljazeera