Protes anti-Rasisme Menggema di AS, Kandidat Kulit Hitam Ramai 'Nyaleg' Manfaatkan Suara Pemilih

- 26 Juni 2020, 09:47 WIB
JAMAAL Bowman melakukan kampanye untuk kongres di tempat pemungutan suara di Mt. Vernon, New York, AS, 23 Juni 2020.*
JAMAAL Bowman melakukan kampanye untuk kongres di tempat pemungutan suara di Mt. Vernon, New York, AS, 23 Juni 2020.* //Lucas Jackson/REUTERS

PR TASIKMALAYA - Ketika hasil pemilihan umum datang dari New York menunjukkan bahwa dia memimpin Perwakilan Demokrat veteran selama 31 tahun, Eliot Engel, Jamaal Bowman mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dia adalah bagian dari gerakan untuk mendekonstruksi sistem yang 'benar-benar membunuh kita'.

"Eliot Engel dulu mengatakan bahwa dia adalah duri di sisi (Presiden) Donald Trump. Tapi tahukah Anda apa yang lebih ditakuti Donald Trump daripada yang lain? Seorang pria kulit hitam dengan kekuatan," kata Bowman, seorang kepala sekolah kulit hitam yang menjalankan kampanye politik pertamanya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Pada Rabu, Bowman memimpin 27 poin atas Engel dengan surat suara yang tidak hadir masih menunggu pemilihan Selasa di distrik New York yang meliputi Bronx utara dan pinggiran kota di dekatnya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Pernyataan Megawati Mengaku Dirinya Menganut Paham Komunis

Dari New York ke Virginia ke Kentucky, pemilihan menunjukkan para pemilih lebih menyukai generasi baru kandidat minoritas di tengah perhitungan nasional tentang rasisme setelah kematian George Floyd, seorang pria berkulit hitam, dalam tahanan polisi bulan lalu.

"Orang-orang bosan dengan status quo. Saya pikir itu merupakan tindak lanjut saat semua sistem kami telah mengecewakan kami," kata Maurice Mitchell, seorang aktivis kulit hitam dan direktur nasional Partai Keluarga Pekerja liberal.

Bahkan sebelum kematian Floyd memicu gelombang protes di seluruh negeri atas penganiayaan polisi terhadap orang Afrika-Amerika, jumlah kandidat minoritas yang mencalonkan diri untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meningkat secara dramatis tahun ini.

Baca Juga: Potongan Kardus Osama bin Laden Mejeng di Tribun Pendukung Leeds United

Di 22 negara bagian yang menyelenggarakan pemilihan pendahuluan sebelum Selasa, 31 persen kandidat Dewan adalah minoritas, naik dari 22,3 persen di negara bagian yang sama pada 2018, menurut penelitian oleh Bernard Fraga, seorang profesor ilmu politik di Universitas Indiana. Itu adalah kenaikan terbesar dari satu siklus ke siklus berikutnya sejak setidaknya 2006.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x