PR TASIKMALAYA - Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati akan Covid-19
Pasalnya ia mengatakan bahwa Mutasi D614G dari virus tersebut, 10 kali lipat mudah menginfeksi pada seseorang di Malaysia.
Namun, Pakar kesehatan di Tiongkok sekaligus Wakil Kepala Jurusan Biologi Patogen Wuhan University, Yang Zhanqiu menganggap wajar mutasi yang terdeteksi di Malaysia itu.
Baca Juga: Merasa Tak Adil, Anggota Komisi DPR RI Desak Pemerintah Agar Dana Subsidi Tak Abaikan Guru Honorer
"Adalah hal yang normal sebuah virus bermutasi di berbagai negara berbeda dan bahkan di beberapa wilayah di satu negara karena virus itu beradaptasi dengan DNA warga dan lingkungan setempat," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs ANTARA.
Satu alur penularan bisa membentuk alur baru jika lebih dari 20 persen genetiknya bermutasi sehingga dapat menyebabkan vaksin kehilangan efektivitasnya.
Namun dia menyatakan kemungkinan tersebut sangat rendah karena mutasi tidak akan mengubah kemanjuran sebuah obat.
Baca Juga: Sempat Diancam dengan Pisau, Seorang Istri Malah Balik Serang Sang Suami hingga Meninggal Dunia
Kasus mutasi serupa juga terjadi di India dan Jepang sehingga menjadi perhatian masyarakat internasional di tengah berlangsungnya uji coba vaksin Covid-19.