Network
PR TASIKMALAYA - Memasuki hari kedua sejak kekerasan yang pecah di Sudan antara Tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, hingga saat ini situasi di Sudan masih mencekam.
Dilansirdari Al-Jazeera, sudah hampir 600 terluka dan 61 orang tewas dalam bentrokan antara Pasukan Militer Pemerintah dan RSF.
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan adalah komandan militer yang memimpin pasukannya untuk berperang melawan RSF. Tapi siapakah Jenderal ini sebenarnya? Mari Kita simak fakta-fakta tentang Jenderal Fattah al-Burhan berikut ini.
Jenderal al-Burhan memiliki peran aktif dalam militer negara Sudan jauh sebelum konflik ini pecah. Ia pernah ditempatkan di Darfur awal tahun 2000-an selama konflik disana, di mana Ia naik menjadi komandan regional pada tahun 2008.
Baca Juga: PT KAI Tepat Wajibkan Penumpang Pakai Masker, Ini Penjelasannya
Selama bertahun-tahun, al-Burhan menjauhkan diri dari kekejaman yang dilakukan di sana, di mana tentara, yang didukung oleh RSF, menumpas pemberontakan dalam konflik yang menewaskan sekitar 300.000 orang dan menelantarkan 2,7 juta lainnya.
Pada tahun 2019, al-Burhan melakukan perjalanan ke Yordania dan Mesir guna untuk Pelatihan militer lebih lanjut dan telah menjadi kepala Staf Tentara Sudan. Posisinya yang telah dipromosikan pada Februari 2018.
al-Burhan merupakan inspektur Jenderal Angkatan Darat dan Jenderal paling senior ketiga di Sudan sejak pemberontakan yang menggulingkan Al-Bashir terjadi pada Tahun 2019.
Di tengah protes populer terhadap menteri pertahanan era Bashir yang memimpin Dewan Militer Transisi (TMC) pasca-pencopotan, al-Burhan diangkat menjadi kepala TMC.
Baca Juga: Hati-hati, Kebiasaan Ini Akan Menurunkan Fungsi dan Kesehatan Otak Anda
Sebagai kepala SC, al-Burhan menjadi kepala negara secara de Facto bekerja sama dengan kekuatan sipil pro demokrasi di negara tersebut.
