Kemarin, Ribuan Warga Israel Berjalan Menuju Pos Ilegal Tepi Barat Palestina

- 11 April 2023, 08:01 WIB
Para pemukim Israel mengadakan pawai protes dari Tapuach Junction ke pos terdepan pemukim Israel di Evyatar, di Tepi Barat, 10 April 2023.
Para pemukim Israel mengadakan pawai protes dari Tapuach Junction ke pos terdepan pemukim Israel di Evyatar, di Tepi Barat, 10 April 2023. /REUTERS/Nir Elias/

PR TASIKMALAYA - Ribuan pemukim Israel berjalan menuju Tepi Barat Palestina. Ikut di dalamnya yaitu Benjamin Netanyahu selaku perdana menteri, pada Senin, 10 April 2023.

Ketegangan antara Palestina dan Pemukim Israel sedang memuncak saat ini. Yang mana kondisi tersebut dimulai oleh serangan tentara Israel kepada jamaah Sholat Tarawih di Masjid Al-Aqsa dan tembakan gas air mata pada pertandingan bola di Palestina.

Tentunya itu hanya beberapa perlakuan yang dilakukan oleh tentara Israel, masih banyak beberapa serangan yang mengikuti tindakan di atas.

Pada hari Senin kemarin, ribuan pemukim Israel turun ke jalan, berjalan ke Tepi Barat Palestina menuju POS terluar militer Israel. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan mereka terhadap upaya pembangunan pemukiman Israel. Yang mana pembangunan pemukiman tersebut diakui sebagai pemukiman ilegal oleh hukum Internasional.

Baca Juga: Kutuk Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa, Pemerintah Indonesia Ajak Dunia Ambil Langkah Nyata

Tindakan tersebut merupakan tindakan nekat yang dilakukan oleh pemukim Israel, mengingat kondisi yang memanas antara Israel dengan Palestina. Mereka melintasi wilayah Israel  menuju POS Militer terluarnya, yang terletak di Evyatar.

Gelombang pemukim Israel tersebut berjalan dengan membawa bendera Israel, menyanyikan lagu keagamaannya, juga menggaungkan slogan mereka. Ini dilakukan selama libur Paskah berlangsung.

Pada hari yang sama, tentara Israel melakukan tembakan peluru karet dan gas air mata kepada warga Palestina yang melakukan unjuk rasa yang melemparkan batu, di sekitar Beita. 17 orang Palestina terluka akibat peluru pelastik dan tabung gas air mata yang mengenai kepala mereka, di sampaikan oleh Palestiian Red Crescent, pada Senin, 10 April 2023.

Data yang terkumpul saat ini, 90 orang Palestina menjadi korban jiwa, dan hanya 19 orang Israel yang menjadi korban jiwa, selama Januari 2023.

Baca Juga: Demi Tangkal Ancaman Nuklir Korut, Korsel dan AS Akan Menggelar Perundingan Pertahanan Rutin

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x